(suaramerdeka.com)- Padang hijau
Di balik gunung yang tinggi
Berhiaskan pelangi
Setelah hujan pergi
PENGGALAN bait syair lagu ‘Pelangi dan Matahari’ karya band kenamaan Indonesia, yakni BIP. Band rock n roll dan blues yang didirikan mantan personel Slank, yaitu Bongki, Indra dan Pay ini seolah jadi gambaran dari destinasi wisata yang baru di luncurkan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.
Telaga Sigebyar Mangunan berada di Desa Tlogohendro, Kec-Petungkriyono, destinasi yang diluncurkan oleh orang no.1 di Pemkab Pekalongan itu. Ketinggian lokasi Telaga Sigebyar ini 1.500 mdpl. Maka pemandangan hijau dari rimbunan pepohonan tersaji indah. Suasana hijau, air jernih, udara segar saat ini seolah sulit ditemui di kawasan perkotaan.
Apalagi lokasi Telaga berada di pegunungan Kendeng maka menambah sensasi bagi wisatawan yang ke sana. Telaga Sigebyar Mangunan ibarat surga tersembunyi di kawasan pegunungan di Pekalongan. Dari arah pusat kota Kab-Pekalongan, Kota Kajen. Telaga ini bisa ditempuh dari Kajen ke Kec-Petungkriono, kira2 dua jam perjalanan. Akses jalan menuju wisata ini beraspal mulus.
Sesampainya di lokasi, kita berjalan kaki sejauh 600 meter di trek menanjak selebar 2 meter. Meskipun berbatu namun jalan yang dibangun swadaya oleh warga menggunakan dana Desa (DD) ini, wisatawan disuguhkan pemandangan pegunungan dan perkebunan sayur warga yang hijau.
Bupati Asip Kholbihi, di sela2 peluncuran destinasi ini mengatakan, dengan peluncuran Telaga ini diharapkan menambah destinasi wisata di Kab-Pekalongan. Sekaligus bermanfaat ke masyarakat. “Masyarakat bisa menyediakan homestay, makanan tradisional, dan menyediakan sarana penunjang wisata seperti MCK, parkir dll” kata Bupati.
Pemkab mendukung penuh pengembangan wisata Telaga Sigebyar Mangunan agar jadi salah satu destinasi wisata andalan Kab-Pekalongan, melengkapi wisata laut, budaya dsb.
Dukungan itu ditunjukkan dengan bantuan Rp 250 juta untuk pembelian alat dan biaya operasional. Saat ini, lanjut Bupati Asip, di telaga tersedia fasilitas sewa perahu berkapasitas 12 penumpang dengan biaya Rp 5 ribu per orang. “Tempat ini terus dikembangkan. Seperti membuat tempat selfie instagramable”.
Jalur Pendakian
Bahkan Pemkab berencana mendatangkan alat untuk mencabut gambut yang menggenangi Telaga Sigebyar Mangunan. “Saat ini luasan telaga yang sudah tidak bergambut seluas dua hektare, sisanya enam hektare masih bergambut,” katanya.
Melengkapi wisata Telaga Sigebyar Mangunan, tambah Bupati, bakal membuka jalur pendakian ke Puncak Pegunungan Kendeng di ketinggian 2.040 mdpl. Untuk menuju puncak, wisata butuh waktu dua jam pendakian. “Dari puncaknya kita bisa melihat panorama alam Kabupaten Banjarnegara, Batang, Kota Pekalongan dan Pemalang,” tukas Bupati.
Kades Telogohendro, Kaslam mengatakan, upaya membuka destinasi wisata ini perrlu 3 bulan, dari membuka akses jalan dan membersihkan kawasan sekitar. “Kami gunakan dana Bumdes Rp. 125 juta untuk mengembangkan wisata ini, dengan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), kita libatkan juga masyarakat bekerja bakti seminggu 1x”.
Sebelumnya Telaga Sigebyar gak dikenal masyarakat luas. Padahal tiap Bulan Syuro, warga Desa Tlogohendro Nyadran menyembelih kambing. Tiga tahun 1x menyembelih sapi bule dan dilarung di telaga Sigebyar Mangunan. “Kini ramai, tiap akhir pekan 200an wisatawan mengunjungi Telaga ini”.
Selain melaunching Telaga Sigebyar ini, di hari yang sama, Bupati Asip Kholbihi, melaunching komunitas Jeep Adventure yaitu Kajen Fun Offroad yang akan melayani paket-paket wisata di Kota Santri.
Kegiatan launching dihadiri Wabup Pekalongan Arini Harimurti, Ketua DPRD Dra Hj Hindun, MH perwakilan unsur Forkopimda, Sekda Mukaromah Syakoer, para Asisten, Staf Ahli Bupati dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat se Kabupaten. (Agus setiawan/CN26/SM Network; Bahan dari : https://www.suaramerdeka.com/travel/baca/177750/telaga-sigebyar-mangunan-surga-tersembunyi-di-petungkriyono)-FatchurR *
