Kemparekraf Siapkan Langkah Mendongkrak Devisa Pariwisata
(beritasatu.com)-JAKARTA; Kemparekraf akan menggalakkan lima langkah konkret untuk mendongkrak sumbangan devisa dari sektor pariwisata pada perekonomian nasional.
“Sektor pariwisata ditunjuk Presiden sebagai leading sector. Ada 5 langkah konkret yang bisa dilakukan bersama untuk menarik wisman ke Indonesia, meningkatkan jumlah spending dan lama mereka stay di Indonesia,” ujar Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo tertulis yang diterima Beritasatu di Jakarta, (14/12/19).
Berdasarkan data statistik United Nation World Tourism Organization (UNWTO), ada 1,4 miliar jiwa bepergian ke seluruh dunia tahun 2018. Sebanyak 129,2 juta jiwa di antaranya ke negara-negara ASEAN. Hanya 15,8 juta jiwa ke Indonesia. Sehingga Indonesia di posisi ke-4 di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
“Jadi, potensi pariwisata kita besar. Apalagi, aset kita jauh lebih besar lagi yang belum dieksplorasi,” tutur penyandang gelar Master of Commerce dari The University of New South Wales, Australia itu.
Sebelumnya, saat jadi pembicara kunci di diskusi bertema “Tantangan dan Peluang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Era Industri Teknologi” dalam peresmian Institut Bisnis & Informatika (IBI) Kesatuan di Bogor (12/12/19), dia mengatakan, targetnya bukan hanya mendatangkan lebih banyak wisman ke Indonesia.
“Tapi juga meningkatkan waktu stay dan pengeluaran wisatawan. Tidak hanya kuantitas, tapi kualitas wisatawan. Jadi, diutamakan, devisa yang kita dapatkan dari wisman” katanya. Wamenparekraf merinci 5 langkah konkret yang harus dilakukan Kemparekraf bersama stakeholder mewujudkan target ini.
Pertama, mendukung pembangunan akses amenitas dan atraksi destinasi wisata baru. Saat ini Kemen-Parekraf mengebut pembangunan lima destinasi super prioritas agar siap menyambut wisatawan dari berbagai belahan dunia pada 2020. Lima destinasi itu Borobudur, Danau Toba (Sumut), Likupang (Sulut), Labuan Bajo (NTT), dan Mandalika (NTB).
“Makin banyak produk pariwisata, berarti kita berpeluang menargetkan makin banyak lagi wisman, karena ke depan wisatawan itu minatnya makin spesifik,” tuturnya. Selain itu, pengembangan destinasi baru sangat penting, karena menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi di daerah.
Kedua, meningkatkan kualitas SDM pariwisata lewat jalur pendidikan formal dan vocational training, sertifikasi berskala internasional dan diakui industri. “Ini penting, reskilling atau upskilling” tutur dia.
Ketiga, membangun sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan). Banyak elemennya, misal waste management dan energy development. “Tanggung jawab kita bersama mewariskan budaya, alam, aset yang kita miliki saat ini ke generasi kita berikutnya” kata Angela. Tren ke depan, sustainable tourism menjadi salah satu atau pendorong wisatawan untuk mengunjungi sebuah destinasi.
Keempat, berpromosi untuk membangun citra positif. Mulai micro targeting lewat media digital hingga menjadikan destinasi wisata sebagai lokasi syuting film. “Contohnya New Zealand, jadi lokasi syuting film Lord of The Rings dan sampai sekarang orang datang ke sana untuk melihat lokasinya,” ungkapnya.
Kelima, mengolaborasikan pariwisata dengan ekonomi kreatif. Contoh, di negara Eropa, pertunjukan seni dan budaya bisa menjadi atraksi utama wisatawan mancanegara. “Dua sektor ini saling mendukung satu sama lainnya,” tutur Angela.
(YS; Bahan dari : PR/Suara Pembaruan dan
https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/590635/kemparekraf-siapkan-5-langkah-dongkrak-devisa-pariwisata)-FatchurR *