Dua Tambang Raksasa Asing Kembali Ke-Pelukan RI
(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Pemerintah berhasil ambil 20% saham tambang nikel raksasa Brazil, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melalui holding BUMN Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID). Sebelumnya mengakuisisi 51% saham perusahaan tambang asal AS PT Freeport Indonesia akhir 2018.
Melalui akuisisi ini 2 perusahaan tambang raksasa asing di Indonesia, kini di tangan ibu pertiwi kembali. MIND ID resmi menandatangani perjanjian jual beli saham (19/6/20) atas divestasi 20% saham Vale bersama pemegang saham mayoritas Vale Indonesia, yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).
Penandatanganan ini langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan Vale Indonesia setelah Pemerintah menunjuk MIND ID membeli saham divestasi Vale Indonesia sebagai kelanjutan dari penandatangan Perjanjian Pendahuluan pada tanggal 11 Oktober 2019.
Dari pihak manajemen MIND ID menegaskan ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.
“Transaksi ini menegaskan kepercayaan perusahaan tambang dunia pada MIND ID dan Indonesia secara keseluruhan. Kerjasama MIND ID dan PTVI jadi sinergi saling menguntungkan dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan,” kata Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak, (20/6/20).
Penjualan 20% saham divestasi ini, VCL melepas sahamnya 14,9% dan SMM 5.1% Rp 2.780 per saham atau Rp 5,52 triliun. Transaksi penjualan ini targetnya selesai akhir 2020. Setelah transaksi, kepemilikan saham di Vale Indonesia berubah jadi VCL 44,3%, MIND ID 20%, SMM 15%, dan publik 20.7%.
Divestasi 20% saham Vale Indonesia ini kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) 2014 antara Vale Indonesia dan Pemerintah RI. Melalui kepemilikan 20% saham di Vale Indonesia, dan 65% saham di PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)., MIND ID akan memiliki akses pada salah satu cadangan dan sumberdaya nikel terbesar dan terbaik dunia.
Akuisisi Vale ini tidak sampai 2 tahun setelah pencaplokan Freeport. Tak tanggung-tanggung, dana yang dikeluarkan untuk memboyong saham PTFI ini besar,US$ 3,85 miliar.
“Hari ini momen bersejarah setelah PTFI beroperasi di Indonesia sejak 1973. Kepemilikan mayoritas ini kita gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tutur Presiden Jokowi, (21/12/2018), saat mengumumkan akuisisi 51,2% saham Freeport ke PT Inalum
(roy/roy; Anisatul Umah; Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200621063009-4-166881/top-jokowi-2-tambang-raksasa-asing-kembali-ke-pelukan-ri)-FatchurR *