Zona Muhasabah GeMA-Ar Razzaaq Yang Maha Memberi Rezeki
(Catatan kecil : Suradi-Tangerang Selatan)-Apa itu rezeki. Rezeki dapat didefinisikan semua hal-hal yang bermanfaat yang diterima seseorang termasuk yang berbentuk abstrak. Kesempatan menuntut ilmu adalah contoh rezeki dalam bentuk abstrak apalagi menuntut ilmu tauhid atau aqidah.
Kebahagiaan. Kebahagiaan kita rasakan ketika bangun tidur kemudian berdoa, ketika mau makan dan sesudah makan kita berdoa. Rasa kebahagiaan dapat menumbuhkan rasa bersyukur yang dibagi dalam 3 jenis atau tingkatan :
1-Atas nikmat rezeki
2-Atas apapun yang diterima baik ketika duka maupun suka
3-Atas nikmat yang diterima orang lain. Contoh tetangga dipromosikan di kantornya, mobilnya baru, rumahnya baru dan lainnya.
Macam rezeki.
Terdapat 2 macam rezeki, Pertama rezeki yang bersifat umum. Allah karuniakan rezeki tidak hanya untuk yang muslim saja tetapi juga kepada orang yang bukan muslim sehingga semua makhluk mendapatkan karunia dari Allah.
Kedua rezeki yang bersifat khusus, hanya diberikan kepada orang-orang pilihan. Biasanya berbentuk abstrak seperti cahaya iman dan islam, kebahagiaan jiwa dan rohani yang tidak terlihat dan tidak ada hitung-hitungannya.
Menjemput rezeki.
Kita wajib menjemput rezeki Allah sebagaimana seekor burung terbang mulai pagi hingga akhirnya pulang kembali di sore harinya dengan perut sudah kenyang. Bagaimana cara untuk menjemput rezeki?
Ada 3 cara menjemput rezeki yaitu yang pertama pendekatan secara fisik terus berusaha dan berusaha. Kedua pendekatan secara emosional dengan cara memperbanyak silaturahim dengan membangun hubungan baik dengan temen, dengan atasan dan dengan yang lain. Ketiga pendekatan secara spiritual dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak sedekah dan amaliyah lainnya.
Antara quitters, campers dan climbers.
Yang perlu diperbaiki dalam menjemput rezeki bahwa rezeki sebagai sarana saja tetapi bukan sebagai tujuan. Karena tujuan kita adalah beribadah kepada Allah. Konsekuensinya kita jangan mudah menyerah atau bertipe quitters dan tidak mudah merasa puas pada zona nyaman tetapi jadilah climbers untuk terus berusaha menggapai keridhoan Allah.
Mengingatkan kembali bahwa ada 3 perkara yang telah ditentukan Allah yaitu jodoh, rezeki dan kematian. Bayangkan apabila kematian sudah diberitahukan oleh Allah kepada manusia maka manusia tersebut akan melakukan foya-foya kemudian menjelang kematiannya akan taubat nasuha, mau menjadi pengurus masjid, mau menunaikan haji dan umroh berkali-kali.
Aplikasi dalam kehidupan.
Mencari rejeki yang halal, meyakini bahwa rezeki yang kita dapatkan semua berasal dari Allah, bukan dari pekerjaan, orang tua atau siapapun. Manusia hanyalah sarana bagi sampainya rezeki dari Allah untuk kita. Bersegeralah menuju dan mendekat kepada Nya dengan senantiasa bertawakkal kepada Nya, karena DIA Mahakuasa untuk melapangkan dan menyempitkan rezeki hamba-hamba Nya.
Tidaklah pelit untuk berbagi rezeki, khususnya kepada orang tua, kerabat, tetangga dan orang yang berada dalam tanggungan kita, termasuk pula fakir miskin di sekitar kita yang lebih membutuhkan.
Mutiara Kalam Ilahi.
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah : “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan” dan Allah sebaik-baik pemberi rezeki. (QS Al Jumuah : 11).
(Catatan kecil : Suradi-Tangerang Selatan; Sumber : GeMA Jumat pagi, 12 Maret 2021 bersama Ustadz Abdul Haris Muchtar Bahan dari : )-FR *