Info Daerah n OpiniWisata dan Kuliner

PC Kisaran-Pembuatan Replika Rmh Sultan Asahan di Kisaran & Manfaatnya bagi Generasi Muda

Kota Kisaran memiliki sejarah yang kaya sebagai bekas pusat Kesultanan Asahan. Salah satu warisan bersejarah yang paling penting adalah rumah atau istana Sultan Asahan yang menjadi simbol kejayaan kesultanan di masa lalu.

Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya ini, pembangunan replika rumah Sultan Asahan menjadi langkah strategis yang memiliki banyak manfaat, terutama bagi generasi muda.

Latar Belakang Sejarah Kesultanan Asahan

Kesultanan Asahan, salah satu kerajaan Melayu yang berdiri pada abad ke-17 di wilayah yang kini jadi bagian dari Kabupaten Asahan, Sumuta.

Didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah, kesultanan ini memiliki peran penting dalam sejarah Sumatera Utara dan memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan lain di Nusantara serta dengan kekuatan kolonial pada masanya.

Rumah/istana Sultan Asahan dulunya merupakan pusat pemerintahan dan simbol kebesaran Kesultanan Asahan. Arsitektur bangunan ini memadukan unsur Melayu tradisional dengan sentuhan pengaruh luar, mencerminkan keterbukaan budaya Melayu terhadap dunia luar sambil tetap mempertahankan identitas lokalnya.

Gagasan Pembuatan Replika

Pembuatan replika rumah Sultan Asahan di Kisaran didasari beberapa pertimbangan : Pelestarian warisan budaya: Struktur asli rumah Sultan telah mengalami kerusakan signifikan atau bahkan hilang sama sekali akibat perkembangan kota dan perubahan zaman.

Pendokumentasian sejarah: Replika ini dirancang berdasarkan penelitian mendalam tentang arsitektur asli, menggunakan foto-foto lama, catatan sejarah, dan kesaksian para tetua.

Pusat edukasi budaya: Replika ini akan berfungsi sebagai museum hidup yang menampilkan aspek kehidupan kesultanan, termasuk tata pemerintahan, adat istiadat, dan tradisi.

Daya tarik pariwisata: Memberikan daya tarik pariwisata baru bagi Kota Kisaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Proses Pembangunan Replika

Pembangunan replika rumah Sultan Asahan melibatkan beberapa tahapan:

Penelitian dan dokumentasi: Tim ahli sejarah, arkeologi, dan arsitektur melakukan penelitian mendalam untuk memastikan akurasi replika.

Perancangan: Arsitektur bangunan dirancang untuk menyerupai bangunan asli namun dengan penyesuaian untuk kebutuhan modern seperti keamanan dan aksesibilitas.

Pemilihan bahan: Menggunakan bahan-bahan tradisional seperti kayu ulin untuk mencapai keaslian, tapi dengan pengawetan modern untuk ketahanan.

Pelibatan pengrajin lokal: Melibatkan pengrajin tradisional untuk mengerjakan ukiran, ornamen, dan detail-detail artistik yang memerlukan keahlian khusus.

Instalasi fasilitas pendukung: Penambahan sistem audio visual, pencahayaan, dan perlengkapan museum modern untuk mendukung fungsi edukasi.

Manfaat bagi Generasi Muda

Replika rumah Sultan Asahan memberikan berbagai manfaat bagi generasi muda, di antaranya:

1.Penguatan Identitas Budaya

Generasi muda sering kali kesulitan menemukan akar identitas budaya mereka di tengah arus globalisasi. Replika rumah Sultan Asahan menjadi sarana bagi mereka untuk mengenal dan memahami sejarah lokalnya, yang pada gilirannya dapat memperkuat rasa identitas dan kebanggaan terhadap warisan budaya sendiri.

2.Pembelajaran Sejarah yang Interaktif

Melalui kunjungan ke replika rumah Sultan, generasi muda dapat belajar sejarah dengan cara yang lebih interaktif dan menarik dibandingkan hanya membaca buku teks. Mereka dapat melihat secara langsung bagaimana kehidupan masa lampau, struktur sosial, dan sistem pemerintahan kesultanan.

3.Inspirasi Arsitektur dan Seni Tradisional

Keindahan arsitektur dan seni ukir Melayu yang ditampilkan dalam replika rumah Sultan dapat menginspirasi generasi muda yang tertarik pada bidang arsitektur, desain, dan seni rupa untuk mengembangkan karya-karya yang berakar pada kearifan lokal.

4.Laboratorium Budaya

Replika ini dapat menjadi “laboratorium budaya” di mana generasi muda bisa mempelajari dan mempraktikkan berbagai aspek budaya Melayu Asahan, seperti tari tradisional, musik, sastra lisan, dan kerajinan tangan.

5.Wadah Kreativitas

Replika rumah Sultan dapat menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan kreativitas berbasis budaya, seperti lomba menulis cerita rakyat, festival musik tradisional, pameran seni, atau pertunjukan teater yang mengangkat cerita lokal.

6.Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas

Generasi muda dapat terlibat dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas di sekitar replika rumah Sultan. Mereka bisa menjadi pemandu wisata, pengelola acara budaya, atau pengembang produk wisata kreatif yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

7.Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Bagi mahasiswa dan peneliti muda, keberadaan replika rumah Sultan dengan dokumentasi sejarah yang lengkap dapat menjadi sumber data berharga untuk penelitian di bidang sejarah, antropologi, arsitektur, atau studi budaya.

8.Pembentukan Karakter dan Nilai-nilai Luhur

Melalui pengenalan sejarah dan nilai-nilai luhur Kesultanan Asahan, generasi muda dapat menyerap kebijaksanaan lokal yang relevan untuk kehidupan modern, seperti nilai kepemimpinan, diplomasi, toleransi antarbudaya, dan kearifan dalam pengelolaan sumber daya.

Tantangan dan Solusi

Meskipun memiliki banyak manfaat, pembangunan dan pengelolaan replika rumah Sultan Asahan juga menghadapi beberapa tantangan:

Pendanaan: Pembangunan dan pemeliharaan replika membutuhkan dana yang tidak sedikit. Solusinya bisa berupa pendanaan campuran dari pemerintah, swasta, dan crowdfunding dari masyarakat.

Akurasi sejarah: Memastikan akurasi historis bisa menjadi tantangan karena keterbatasan sumber. Solusinya adalah melibatkan tim peneliti yang komprehensif dan konsultasi dengan para ahli sejarah lokal.

Menarik minat generasi muda: Agar tidak sekadar menjadi bangunan “mati”, perlu strategi untuk menarik minat generasi muda. Solusinya bisa berupa penggunaan teknologi interaktif, program-program kreatif yang melibatkan anak muda, dan kampanye di media sosial.

Keberlanjutan: Memastikan keberlanjutan pengelolaan jangka panjang. Solusinya adalah dengan membangun model bisnis yang seimbang antara fungsi edukasi dan komersial, serta melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaannya.

Kesimpulan

Pembuatan replika rumah Sultan Asahan di Kota Kisaran bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi merupakan investasi budaya yang memiliki nilai strategis dalam melestarikan warisan sejarah dan mempersiapkan generasi muda yang memahami akar budayanya.

Dengan pendekatan yang tepat, replika ini dapat menjadi jembatan penghubung antara masa lalu yang gemilang dengan masa depan yang inovatif, memberi generasi muda landasan identitas yang kokoh sekaligus inspirasi untuk mengembangkan potensi kreatif yang berakar pada kearifan lokal.

Melalui replika rumah Sultan Asahan, generasi muda tidak hanya belajar tentang “apa yang pernah ada”, tetapi juga mendapat inspirasi tentang “apa yang bisa mereka ciptakan” berdasarkan fondasi budaya yang kaya.

Di Lokasi ini merupakan salah satu tempat kegiatan bagi para Pensiunan Telkom

(Penulis : Adlin / Sekrt. PC Kisaran)-FR*

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close