Setelah lama ditimbang2, akhirnya kuputuskan mendaftarkan anak & cucuku ikut BPJS kesehatan, terlebih karena mereka diluar tanggungan. Aku melakukan dengan cara online dan bayar via ATM tiap bulan sehingga sama sekali tidak ketemu antrian.
Mulai Desember, Januari, Pebruari dan di bulan Maret cucuku harus diopname karena Demam Berdarah. Kubawa langsung ke Poli anak RS dan setelah diputuskan opname, baru kutunjukkan kartu BPJSnya. Jadilah cucuku masuk RS dengan kelas dua bertarip kamar 365 rb/malam isi 1 orang.
Sementara kamar utama terendah 650 rb sd 1.2 jt/ malam dan jauh dilantai 7 (bukan khusus anak).
Saat mau diberi obat, perawat tanya apa mau sesuai resep dokter atau diganti generik, dan kuputuskan tetap sesuai dokter saja.
Bicara kamar, seluas yang sama ada yang diisi dengan dua bed bertarip 286 rb. Tapi ternyata sangat tidak nyaman; pendamping harus tidur dengan kursi lipat. Bila anak yang satu kamar nangis maka anak sampingnyapun terpengaruh nggak bisa tidur dan ikut nangis.
Alhamdulillah dg minum sari kurma dan susu cap beruang duduk selain obat dokter, trombosit yang semula sempat 65.000 , dalam waktu semalam mulai merangkak naik menjadi 99 terus 177.000 pada keesokan harinya. Sekarang cucuku kembali ceria namun belum mau injak2 punggung kakek seperti sebelumnya. Mau tahu bgmn biayanya? Smua GRATIS. Alhamdulillah. (Sunarto)
Tanggapan ke-1
Sudah banyak orang (kecil/miskin) tertolong oleh layanan BPJS-Kesehatan. Memang layanan kesehatan masih ter-pontal-pontal. Maklum deh, layanan kesehatan yang ada tidak mencukupi. Demand supply. Akhirnya, kualitas pelayanan menurun. Tapi, saya percaya, sistem pelayanan kesehatan (nasional) sedang dalam proses perbaikan dan peningkatan kapasitas layanan.
Banyak rumah sakit dan Puskesmas dibangun. Banyak, banjir alat-alat dasar untuk mendukung pelayanan kesehatan. Berkat, program BPJS-Kesehatan, pasar jasa kesehatan meledak (boom).
Bagaimana positioning Yakestel? Koq, Kurang publikasi? Bagaimana aliansi layanan kesehatan antara BPJS-Kesehatan (wajib) dan Yakestel? Kita (pingin tahu nasib layanan kesehatan bagi pangsiunan.
Salam, (ThW-2)
Tanggapan ke-2 dari penulis pertama
Pak ThW, semula saya daftarkan kealamat pelayanan BPJS di Poli Yakestel sesuai yang tercantum di web BPJS Kes. Setelah saya konfirmasikan ternyata Yakes belum selesai MOU nya dengan pihak BPJS. Katanya blm ada kesamaan tingkat kualitas pelayanan sebagaimana yang Yakes minta sehingga saya pindahkan anak2 dan cucu ke PUSKESMAS terdekat.
Kesimpulannya memang Yakes menjaga agar keikut sertaannya nanti tidak menurunkan kualitas yang sudah ada. Namun saya juga blm tahu bgmn dg daerah yg jauh dari jangkauan Yan Kes Area dan selama ini dilayani RS UD?. (Sunarto SA)
Tambahan tanggapan ke-3
USULAN (ke PP P2Tel): Menyongsong jaman BPJS-Kesehatan dan eksistensi YAKESTEL, saya menyarankan dibentuk Badan Pengawasan Pelayanan Kesehatan Pensiunan Telkom, badan ini memiliki jejaring perwakilan di daerah2, bekerjasama dengan Yakestel dan badan ini bertanggung-jawab pada Ketua PP P2Tel. Gimana? (ThW4)-FR