15/19 Sekitar Mekah
(Serial)-Bagi jama’ah Umrah yang belum pernah melaksanakan ibadah Haji, tentu saja perlu untuk melihat lokasi-lokasi untuk Haji kelak. Lokasi yang terpenting adalah padang Arafah, tempat para jama’ah Haji melaksanakan wukuf.
Pada tahun 80an padang ini gersang, Kemudian konon atas gagasan Bung Karno, padang Arafah dihijaukan dengan pohon mindi, jenis pohon yang dibawa dari Indonesia yang tahan panas. Kemudian ditanamlah pohon mindi di sana. Setiap pohon mendapat supply air dari satu selang khusus.
Bayangkan sekian ribu pohon, berapa kilometer pipa yang juga di suci tanam dan berapa juta liter air yang digontorkan di sana. Alhamdulillah pada kunjungan saya terakhir, pohon-pohon itu sudah tumbuh besar dan kuat, sehingga tidak lagi tampak selang yang dahulu membesarkannya.
Padang besar ini kecuali pada musim haji, sepanjang tahun sepi. Tidak ada kegiatan apapun. Padahal ribuan fasilitas WC dan ribuan tiang listrik dengan lampu-lampu penerangannya. Jaringan jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang di musim haji akan berdiri tenda-tenda sudah lengkap tersedia.
Penduduk Mekah sejak 4.000 tahun yang lalu, ditakdirkan untuk melayani para jemaah Haji. Masih di dekat Arafah, ada suatu tempat yang ramai dikunjungi wisatawan yakni, Jabal Rahmah. Bukit kasih sayang, yang dipercaya tempat bertemunya nenek moyang kita bersama, Adam dan Hawa.
Adam menurut cerita di turunkan di sekitar India, mungkin di gunung Himalaya, sedang Hawa di Jeddah, dekat Mekah. Mereka bertemu pertama kali setelah diusir dari Surga di tempat itu. Mungkin terbawa oleh romantisme kisah itu, banyak yang memanjatkan do’a minta jodoh di sini.
Mina juga lengang, padahal pada saat musim Haji tempat kecil ini sangat ramai dengan ribuan tenda. Mudzalifah, tempat para jamaah mengumpulkan batu untuk acara jumrah. Pemandu wisata juga memperlihatkan trowongan Mina, tempat kecelakaan yang menelan ribuan korban di tahun 1990 lalu.
Saat ini trowongan sudah kembar, masing-masing dari arah yang berbeda. Ada beberapa tempat yang bagus dikunjungi diluar Mekah yang patut dikunjungi, yakni Hudaibiyah. Pemandu kemudian membawa kami keluar tanah suci, sekedar untuk miqat.
Karena sudah beberapa malam di Mekah, kami boleh mengambil miqat dimana saja diluar tanah suci Mekah, seperti halnya penduduk Mekah. Setelah berihram dan menjatuhkan niat, segera kami langsung menuju Masjidil Harram.
Sebagian ulama mengatakan orang boleh membadalkan Umrah bagi orang lain. Saya melakukan umrah sekali lagi, untuk almarhum ayah saya, sedang istri saya memang merasa kurang puas dengan umrah-I, karena ia sakit. Umrah kedua ini berjalan dengan lancar dan singkat. (Gudengan, 20150302-SH)-FR
Catatan: Satu hal yang saya lupa minta singgah saat city tour adalah tempat jumrah. Bagaimana posisinya saat ini saya tidak bisa cerita, padahal saya ingin mengusulkan satu cara pemecahan
untuk mengatasi stagnasi yang kerap terjadi disana.(Sadhono Hadi; Creator of Fundamen Top40; Visit http://fundamen40.blogspot.com dan http://rumahkudidesa.blogspot.com)-FR