Kontesasi atau kolaborasi
Diera kontesasi, masing masing orang saling ingin menunjukkan keahlian yg dimilikinya ; dan itu tidak hanya diantara para calon ketua umum peduatel saja yang mulai adu visi misi.
Ada pengalamanku : Sedari kemarin dia belanja bahan sayur lodeh dan tidak bilang dulu denganku.
Karena tidak sesuai rencana, aku katakan padanya untuk dimasak nanti sore saja, Pagi ini agenda masaknya adalah so’un kecap disesuaikan dengan kesukaan tamu yg datang dari Garut semalam.
Aku dan istri tau bahwa tamu ini, sehari hari tidak makan nasi. Ide dadakan masak so’un kecap memang dariku buat teman sarapan pagi. Tapi yang melaksanakan terpaksa istri dengan sedikit panduanku untuk bisa persis rasa masakan yang pernah kubeli dari pasar kaget Tegallega, manis kaya yamin, pedas merica, bertabur bawang goreng dan gurih luar biasa.
Bumbu sudah ditumis, dengan aroma pala bersama potongan daun bawang serta telor orak arik. Sementara semangkok so’un basah sudah dikucuri kecap hingga warnanya berubah dari putih menjadi kecoklatan, baru kemudian ditaburi garam yang seimbang.
Kedua unsur dicampur diaduk di wajan dengan api sedang. Ditambah potongan daun sawi hijau serta cabe rawit agar sedikit menggigit. Diakhiri taburan daun seledri serta bawang merah goreng kering. Jadilah masakan istimewa menemani sarapan.
Istriku senang dg ide ini, apalagi tamupun merasa puas, terbukti dengan pujiannya, bu Narto pinter masak. (dia tidak tau siapa pemandunya). Biarlah satu nol.
Kini ketika persiapan makan sore, aku yang menyiapkan bumbu dasar dan istri yang memotong dadu terong, kacang panjang, potongan jagung dan daun tangkilnya.
Saat rebusan sayur sudah ngagolak, kucampurkan tumisan bumbu diikuti gula pasir dua sendok agar tercipta rasa manis segar. Barulah bertahap ditaburkan garam, kuicipi hingga seimbang, tercipta rasa gurih manis, apalagi setelah ditambah santan. Lodeh terong ini jadi lebih lengkap karena dalam penyajiannya ada gorengan ikan asin tipis yg sudah siap.
Maka kontestasi terjadi lagi antara aku dan istri, tapi kali ini aku yang dipuji. Draw satu satu,
Padahal yang sesungguhnya semua yang terjadi adalah hasil kolaborasi suami istri I love you, istriku, muaaah. (Soenato SA; dari grup WA VN)-FR