Drone Bisa Dongkrak Produktivitas Pertanian
(republika.co.id)-JAKARTA; Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari. Dan seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan biaya produksi pertanian. Pihaknya memilih pesawat nirawak (drone) sebagai teknologi pendukung sektor pertanian.
“Demografi penduduk Indonesia besar sehingga butuh pendekatan, dengan drone semua pengendalian dan situasi di pertanian bisa kita lakukan bersama,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin, (11/11).
Syahrul menjelaskan, drone yang dipadukan dengan aplikasi digital tersebut bisa digunakan menyiram 500 hektar (ha) tanah dalam waktu setengah jam. Sedangkan tenaga manusia, kemungkinan hanya bisa menyiram tanah seluas 5 sampai 10 ha.
Drone yang yang dimaksud Syahrul, merupakan buatan anak bangsa. Sebelum didistribusikan ke lapangan, kata dia, drone akan diuji coba terlebih dahulu, Termasuk meyakinkan masyarakat kalau alat itu bisa memberikan manfaat besar.
“Kami tertarik karena rupanya anak-anak kita tidak kalah. Mesin penetas juga dibuat oleh anak-anak Indonesia lulusan S1. Ini job-job milenial yang coba kami sikapi. Kita penduduk dengan jumlah demografi tenaga kerja besar. Bayangkan kalau 500 ha tanah bisa disiram dalam 30 menit jam menggunakan drone, yang lain nanti tidak terpakai. Jadi harus bijaksana,” kata Syahrul.
Menurutnya, hal ini membutuhkan proses. Dengan begitu pihaknya belum bisa menyebutkan lebih detail kapan drone mulai diadakan di lapangan.
Perlu diketahui, drone multifungsi yang akan dimanfaatkan Kementan, salah satunya bernama Aeropro yang dibuat Inaero.id. alat itu mampu mendeteksi kesuburan tanah hingga menghitung luas lahan.
(Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nora Azizah;Â Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/q0ss2a463/emdroneem-disebut-bisa-dongkrak-produktivitas-pertanian)-FatchurR *