Alasan Rekomendasi Cegah Covid 19 Wajib Dipatuhi
(suaramerdeka.com)-IMBAUAN agar masyarakat berdiam di rumah saat ini dan melakukan PSBB bagian dari rekomendasi pemerintah saat pandemi Covid-19.
Pesan ini disampaikan oleh perusahaan, lembaga dan instansi termasuk Sequis dan sarana lain memanfaatkan medsos dan media massa untuk berbagi tips dan pengetahuan cara menyikapi pandemi.
Misal, kerja dan belajar di rumah, jaga jarak terutama pada yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, dan tidak berkerumun. Cara ini dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.
Rekomendasi lainnya pakai double masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan tidak menyentuh daerah wajah, menerapkan etika batuk bagi yang mengalami sakit pernafasan serta menghindari kontak dengan ternak dan hewan liar.
Banyak informasi tentang virus ini dapat kita temukan di sekitar kita. Sayangnya, sebagian masih kurang paham virus ini sangat mudah menular sehingga sering menganggap remeh. Untuk itu, Section Head of Claim Sequis dr. Yosef Fransiscus ingin berbagi pengetahuan mengenai Covid-19 demi meningkatkan kesadaran kita pada rekomendasi pemerintah ini.
Adapun virus ini jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Doeloe virus ini dikenal umum, ada dua jenis corona virus dalam catatan sejarah, manusia pernah jadi wabah, yaitu MERS dan SARS. Ketiga virus ini keluarga besar dari Coronavirus (CoV) yang menyebabkan penyakit dengan gejala ringan sampai berat bahkan kematian.
Kejadian MERS dan SARS yang pernah mewabah, penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui droplet, kontak, dan benda yang terkontaminasi. Para ahli meyakini Covid-19 menular dengan cara yang sama. Virus ini berukuran 80-150 nano micro.
Ukuran partikel sangat kecil ini yang menyebabkan virus mudah terbang, terbawa udara, dan menularkan melalui udara (airborne desease). Virus ini biasa menembus masker pelindung, hinggap di lengan atau baju, dan saat masker terbuka akan terhirup.
“Karakter penyebaran Covid-19 cepat meluas, misal ada penderita berdahak atau bersin, sebarannya mencapai radius 3 mt bahkan hingga 6 meter jika penderita batuk dan bersin yang kuat. Buruknya, jika sudah terpapar dan terinfeksi virus ini bisa melemahkan sistem imun. Dalam 6 jam virus masuk ke dalam tubuh sistem kekebalan tubuh bisa mulai terganggu”.
“Walau ada juga yang dapat bertahan 14 hari tanpa gangguan kesehatan. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak patuh pada aturan jaga jarak (physical distancing),” sebut dr. Yosef.
Mereka yang rentan tertular virus ini, yang daya tahan tubuhnya lemah, sering pergi ke luar negeri, atau beriwayat penyakit saluran pernafasan, seperti pneumonia, TBC, asma karena virus ini membantu virus dan kuman lain untuk menyerang saluran pernafasan dan menurunkan sistem imun.
Apakah terjadi penularan dapat dilihat pada manifestasi klinis yang muncul dalam 2-14 hari setelah paparan. “Gejala umum terinfeksi dapat dicurigai jika ada gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk kering tak kunjung reda dan sesak napas. Jika berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Rekomndasi
Rekomendasi pencegahan penularan Covid-19 terdengar sederhana dan dapat kita lakukan. Namun, tidak semua orang serius mematuhi rekomendasi ini. Bisa jadi tidak paham walau tidak sakit, manusia bisa menjadi pembawa virus (Carrier) tanpa sadar dan tidak sengaja menularkan ke keluarganya.
Hal ini terbukti dari banyak orang berkumpul dan beraktivitas tidak perlu di luar rumah hingga harus ditertibkan petugas. Tidak segan-petugas menghentikan kegiatan hingga ada kebijakan PSBB demi percepatan penanganan penyebaran virus. Ini menunjukkan bahwa virus ini sangat berbahaya.
Walau ada faktor lain yang tak bisa diabaikan, misalnya faktor ekonomi dan tuntutan hidup yang tidak memungkinkan melaksanakan sepenuhnya rekomendasi itu. Ini jadi momen bagi kita mempraktikkan rasa kemanusiaan, yaitu saling menjaga dan membantu sesama.
Misalnya, mengingatkan pentingnya pakai masker hingga membagi masker pada sesama, ini upaya agar kita tidak menulari orang tanpa sengaja atau istilahnya `Aku menjaga kamu, kamu menjaga aku’.
Ingatkan anggota keluarga dan orang terdekat untuk mematuhi rekomendasi ini karena Covid-19 jadi penyakit pandemi. “Bahwa sekitar kita bisa jadi pembawa dan penyebar virus bahkan ada yang silent carrier, yaitu pembawa virus yang belum mengalami gejala klinis tapi menularkan pada manusia lain.
Jika kita tidak jaga jarak bisa jadi tidak sengaja terjadi kontak dengan orang yang terinfeksi kondisi dorman (virus sedang tidak aktif). Sebaliknya, jika kita sebagai carrier atau dorman maka jaga jarak dan mengisolasi diri setidaknya 14 hari dapat membantu menekan laju penyebaran virus. Lagipula, sistem kekebalan tubuh perlu waktu untuk membentuk vaksin,” sebutnya.
Dr. Yosef mengingatkan kepatuhan melaksanakakan rekomendasi. mengingatkan keluarga dan sekitar kita itu bentuk tanggung jawab pada keberlangsungan rantai kehidupan manusia pada masa mendatang. Patuh pada rekomendasi berarti mengasihi sesama karena tak ingin menular pada orang lain.
“Kami tak ingin jumlah korban terus bertambah. Untuk itu, patuhi rekomendasi agar kita dapat ikut serta melihat Indonesia dan dunia dapat pulih kembali,” tutupnya.
(Andika Primasiwi; Bahan dari : https://www.suaramerdeka.com/gayahidup/kesehatan/228329-ini-alasan-mengapa-rekomendasi-cegah-covid-19-wajib-dipatuhi)-FatchurR *