Mengingatkan Imam Sholat
Dlm suatu pengajian dibahas beberapa hal yg membatalkan sholat, diantaranya berkata-kata atau mengucapkan sesuatu bukan bacaan sholat dan tertawa. Seorang yang pernah mengimami sholat Ied di Bandung, tepatnya di Dipati Ukur bercerita kepada seorang Ustadz :
Saat menjadi imam dalam sholat tersebut dalam rakaat kedua setelah basmalah dia melanjutkan “Shabbisma………” dan langsung makmum mengingatkan dengan “Subhanalloh”, kemudian dia ulangi bacaan “Shabbihisma…..” makmum kembali mengucapkan Subhanalloh”,
Untuk yang ketiga kali imam itu membaca dengan tegas “Shabbihisma……….” dan kemudian ada makmum yang nyeletuk “Surat Fatihah belum dibaca”………. yang terjadi ada beberapa makmum yg tertawa, namum imam tsb langsung membaca Al Fatihah, dan sholatnya diteruskan sampai tamat.
Setelah beberapa waktu berlalu imam ini menanyakan kepada seorang Ustadz yang pengetahuannya lebih luas, bagaimana status sholat makmum yang mengingatkan dengan perkataan di atas, dan sebelumnya imam tsb menyampaikan kenapa bisa terjadi terlewat baca Al Fatihah.
Rupanya dia sejak dari rumah berniat nanti dalam sholat akan membaca Surat Al ‘Ala sesuai dengan yg biasa dibacakan Rasul, sehingga dalam benaknya sudah terbentuk niat tsb, dan saking kuat niatnya tsb sampai lupa baca Al Fatihah yang hukumnya wajib.
Kemudian Ustadz menyampaikan bahwa untuk yang mengingatkan dengan bahasa yang tidak berkaitan dengan bacaan sholat (bhs Indonesia), tiga Imam yi Syafi’i, Hanafi dan Hambali berpendapat tidak dibenarkan atau batal.
Tapi Imam Maliki berpendapat kalau terjadi seperti itu, Makmum tidak batal karena berkaitan keharusan baca Al Fatihah, justru dia yang menyelamatkan sholat. Setelah 3X gagal mengingatkan dengan Subhanalloh. Cara lain misalnya membaca, Alhamdulillahi robbil ‘alamin dan beberapa ayat lanjutan.
Bagaimana dengan makmum lain yang tertawa ? Ustadz itu menyampaikan, dari ke 4 Imam Mazhab menyatakan tertawa membatalkan sholat, kalau senyum tdk membatalkan sholat, sama seperti menangis.
Rasul Saw sering saat sholat tersenyum yaitu saat membacakan ayat tentang janji Alloh untuk orang yang beriman, dan beliau pernah menangis sampai bahunya terguncang saat membaca ayat yang mengancam manusia dg azab Alloh. (Nanang Hidayat)-FR