Memberi maaf
Bagi orang yang bertakwa, ampunan Allah berada di atas segalanya. Karena itu kita hendaklah meminta ampunan-Nya siang dan malam. Beristighfar dan bertaubatlah kepada-Nya. Salah satu cara mudah meraih ampunan Allah dengan memberi maaf kepada orang lain. Rasulullah SAW, dalam sebuah Hadits (diriwayatkan Abu Daud), “Siapa memaafkan kesalahan seorang Muslim, maka Allah akan memaafkan kesalahannya.”
Sepanjang bukan menyangkut masalah hudud (hukuman yang diatur Allah), seberapa pun kesalahan orang lain, kita harus terbuka memaafkannya. Dua cara efektif untuk memaafkan kesalahan orang lain. Pertama, kita menyadari bahwa manusia itu tempatya salah dan lupa. Kita sendiri sebagai pribadi, juga sering berbuat salah, baik kepada Allah Ta’ala maupun kepada sesama manusia.
Jika kita ingin dimaafkan orang lain, tentu orang lain yang berbuat salah kepada kita juga ingin dimaafkan oleh kita. Jika ada orang yang tidak meminta maaf atas kesalahannya, tak ada alasan bagi kita untuk tidak memaafkan.
Dalam hal ini kita harus berhusnuzhan (baik sangka) kepadanya bahwa dia tidak memahami kesalahannya, atau karena ilmunya yang terbatas, atau mungkin saja persepsinya yang berbeda.
Cara kedua, kita meyakini bahwa Allah Ta’ala itu Maha Pemaaf dan menyukai orang yang meminta maaf. Jika Allah Ta’ala mudah memberi maaf, mengapa kita pelit memaafkan orang lain?
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang lebih suka memaafkan selain Allah. Oleh karena itu, Dia mengutus para Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” (Pak Oto; dari Riwayat Bukhari)-FR