Bakongan Aceh tempo dulu
Bilo uda pai ka bakongan
Baokan ambo si limau manih
Bilo ambo uda tinggakkan
Ambiklah piring tampuang tangih
………
Waktu dulu ke Bakongan adalah perjalanan langka. Saya baru sekali kesana, perjalanan jauh,harus menyeberangi lima buah sungai yang cukup lebar dan dalam karena waktu itu belum ada jembatan. Mobil dan penumpang hrs diseberangkan dgn rakit.
Problemnya kalau pasang surut maka memasukkan mobil keatas rakit jadi masalah, terpaksa menunggu pasang naik . Dari Bandaaceh menyusur pantai barat menuju selatan. Mendapatkan Lamno ada sebuah tempat namanya Grutee, pantainya agak curam.
Disana saya ada melihat sebuah tugu , rupanya dulu ada tentera Belanda namanya kapten Paris, duel dengan serdadu Aceh, satu lawan satu, keduanya punya ilmu kebal sehingga duel berlangsung sehari semalam. Menjelang subuh keduanya saling menarik buah zakar lawannya(-maaf).
Ahirnya keduanya tewas ditempat tersebut untuk memperingatinya didirikanlah tugu dipinggir jalan tab.
Perjalanan menuju Lamno yang terkenal dengan peranakan Aceh Portugis. Disana kami berhenti sejenak di kantor cabang. Dari jendela saya sering memandang keluar, hanya yang saya lihat adalah ibu-ibu dan bapak2 tua. Yang gadis gak kelihatan. perjalanan masih jauh. (Santos Kacaribu)-FR