Puasa Ramadhan dan amalannya
1. Puasa Ramadhan pertama diwajibkan atas ummat Rosul SAW, tahun ke-2 H, setelah turun S. Al Baqarah ayat 183
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Orang2 yang beriman, kamu diwajibkan berpuasa seperti diwajibkan pada orang2 sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al Baqarah 183)
2. Ta’rif puasa menurut bahasa ialah menahan diri. Menurut Istilah syara’ ialah:
• Menahan diri dari makan, minum dan jima’ dengan niat murni karena Allah (yang tujuannya) bagi amalan puasa, membersihkan dan menyucikan jiwa dari fikiran buruk dan Akhlak rendah (Tafsir Ibnu Katsir I:213).
• Menahan diri dari makan, minum dan menggauli istri, dari mulai terbit fajar, hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah, untuk menyiapkan jiwa pada Taqwallah dan mendidik kehendak.
3. Cara-cara puasa Ramadhan hingga ber-‘idul fitri
• Sunah pada malam tersebut dan pada tiap malam bulan Ramadhan shalat Tarawih. Banyaknya 8 Rakaat dan witir 3 Rakaat, berjumlah 11 Rakaat. Boleh 4 Rakaat salam atau 2 Rakaat salam. 11 Rakaat itu sunah diawali dengan shalat Iftitah 2 Rakaat yang ringan. Setelah shalat witir membaca dzikir sebagai berikut :
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوس
“Subhanal-malikil-qudduus.” (3x)
رَبِّ الْمَلائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Rabbil-malaaikati war-ruuh”
• Sunah pada tiap malam puasa, makan diwaktu Sahur (jelang pergantian malam-fajar).
• Wajib berniat hendak puasa pada esoknya, Niat ini bisa dilakukan sesudah Maghrib hingga sebelum fajar. Rosulullah Saw tidak mencontohkan Niat Puasa itu dilafadhkan.
• Wajib puasa: Menahan diri dari makan, minum dan jima’ antara fajar- matahari terbenam.
• Sunah menyegerakan berbuka puasa, apabila telah masuk waktu maghrib, lalu membaca doa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan, Insya Allah’ (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
• Dan mengawalinya dengan makanan yang manis, misalnya kurma.
• Sunah memperbanyak tadarus AL QUR’AN dan memperbanyak Shodaqah.
• Sunah ber’itikaf di masjid pada 10 akhir Ramadhan dan sungguh2 mencari laylatul qodar.
• Wajib bagi yang mampu, mengeluarkan Zakat Fitrah dirinya dan tiap orang yang didalam tanggungannya, ketika selesai Ramadhan. Untuk 1 jiwa 1 sho’ bahan makanan pokok. Batas akhirnya adalah pagi hari sebelum dilaksanakan shalat Idul Fitri.
• Sunah pada hari Idul Fitri memakai pakaian yang paling baik yang dimiliki.
• Sunah pada pagi itu, makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke tempat shalat i’ed
• Sunah ke tanah lapang atau masjid dengan berjalan kaki sambil bertakbir hingga shalat i’ed.
• Sunah Shalat i’ed berjamaah, mendengarkan khutbah, lalu pulang ambil jalan berbeda dengan yang dilalui saat berangkat.
• Sunah bagi wanita haid ikut hadir shalat i’ed, meskipun ia tidak ikut shalat i’ed.
• Sunah ucapkan kalimat do’a:
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ
(Taqabbalallahu minna waminkum)-“semoga Allah menerima amalan aku dan kamu”
Dan menjawabnya “AMIN”
• Sunah setelah idul fitri puasa 6 hari di bulan syawal, ber-turut2 atau tidak, asal jumlahnya 6 hari. (https://myzamm.wordpress.com/2012/07/22/puasa-ramadhan/)-FatchurR