Jenewa – Umat islam agar mengambil hikmah Ramadan dengan memberi manfaat dan menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia. “Apa pun latar belakang agama dan sosialnya,” ujar ustadz Aep Saepulloh, MSc dalam khutbah salat Id di Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss (17/7/15).
Menurut Aep, Islam agama damai, tak mengajar kekerasan. “Dan bulan Ramadan telah menempa umat Islam untuk selalu sabar dan mengerjakan amal ibadah perintah Allah,” imbuh Asep. Sebelumnya Asep, alumnus Al-Azhar University Kairo, mengajak jamaah salat Id untuk selalu mengagungkan asma Allah.
PTRI Jenewa dalam keterangan persnya : Salat Id ini diikuti 200 WNI di Jenewa dan sekitarnya. Mereka tidak terpengaruh oleh gelombang panas yang sedang menerpa Eropa. Suhu dilaporkan mencapai 39,7 derajat Celsius, tertinggi sejak gelombang panas pada 1921 yakni 38,9 derajat Celsius.
Seusai salat Id, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional di Jenewa Dubes Triyono Wibowo mengundang masyarakat Indonesia pada acara open house 1 Syawal 1436H di Wisma Wakil Tetap RI.
Berbagai hidangan khas Indonesia termasuk lontong kikil, rawon komplit, lapis Surabaya dan es dawet disajikan untuk mengobati rasa rindu kampung halaman.
Diharapkan silaturahmi ini makin membangun kebersamaan dan kekeluargaan di antara para jamaah dan warga masyarakat Indonesia lainnya. (/dra; http://m.detik.com/news/berita/2971082/khutbah-id-di-jenewa-beri-manfaat-dan-tebarkan-kasih-sayang)-FatchurR
