Berobat rutin ke Poli Buahbatu
Lama nggak ketemu, aku rindu celotehan dokter, sambil berobat penyakit edisi baru, batuk demam dan sakit tenggorokan. Sengaja ambil waktu siang, krn pagi ada urusan. Masuk gerbang, ternyata halaman gedung Telemedia (?) sudah diaspal persis depan pintu poli.
Aku pernah dengar katanya setelah pembangunan gedung bertingkat delapan itu rampung, poli Buah Batu akan bergabung didalamnya dan gedung sekarang yg relatif sudah cukup representatip bakal digusur jadi halaman.
Klo lihat jalan pintu masuk tadi nampaknya ada kemungkinan batal, apalagi halaman belakang gedung baru masih luas terbentang, atau karena tidak ada kesepahaman managemen?
Pak sunarto, no enam pintu xxx, silahkan. Bergegas aku masuk kebayang mau ngobrol dg dokter langganan satu ini yg ramah. Keahliannya sih standar, tapi mau mendengar itulah yang bikin pasien betah dan merasa sembuh begitu ketemu.
Kebiasaannya memberi bonus ngobrol bikin pasien PD cerita curhat kepadanya. Apalagi aku yg sering tanya ttg BPJS TELKOM, tarip obat2an dsb. Dan aku juga berani (bercanda) bertanya mengapa pensiunan kalau tgl muda turun tensi, tapi menjelang tgl tua makin menaik.
Semua serba sederhana, baik prosedur maupun tata ruangnya dibanding poli yg mewah di gasibu. Dsini tidak bikin pasien bingung dan asing, seolah masih suasana Telkom dulu. Apa karena tidak tercampur karyawan yang necis necis dan modis itu, atau karena banyak pasien pangsiunan yang jadi bahan tebakan, siapa ya orang ini, asa pernah kenal dan bisa jadi bahan ketawa dlm hati begitu bisa dikenali mudanya.
Kok bisa ya orang yang dulu cantik ganteng jadi peot walau gaya masih muda. Maaf sekedar canda dari orang ompong seperti saya. Kalau boleh nawar, biarlah gedungnya tetap lama, suasana lama, tapi kwalitas baru dan lebih baik dari pada gedung baru apalagi kwalitas turun. Ini semua demi Yakes cintaku. (Sunarto SA)-FR