Persekutuan suami-isteri
Masalah tentang persatuan, terutama persekutuan suami-isteri. Tuhan yang menghimpun dan menyatukan umat, tidak menghendaki perpisahan. “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh dipisahkan manusia” (Mrk 10:9).
Persatuan itu adalah persekutuan dengan misi tertentu. Aku dulu baru memahami maksudnya setelah mengamati sumpit, atau chopstick. Cobalah perhatikan sumpit, atau chopstick. Bandingkan dengan hubungan kalian. Hubungan yang tidak diberkati Tuhan tentu gampang retak. Mudah berantakan. Persilakan Tuhan melekatkan kalian berdua.
Sama dengan sumpit, suatu hubungan atau relasi haruslah tetap dipegang; tidak terlalu longgar, tetapi juga tidak terlalu ketat. Yang pas-pas saja. Tidak ada aturan yang tetap tentang mana yang di atas atau mana yang di bawah.
Dalam relasi, juga sama seperti halnya sumpit, satu pihak saja tidak cukup untuk melaksanakan maksud tujuannya. Kalian harus bersama-sama demi maksud tujuan itu, demi misi bersama.
Seperti sumpit atau chopstick, jangan saling tusuk (CHOP each other). Tetapi merapatlah satu sama lain (STICK to each other) karena Tuhan telah menyatukan kalian berdua! (Justinus Darmono)-FR