Kristiani dan Hindu

Mengenal 3 Hari suci dan Minggu Paskah

Pojoksatu.id, Bandung-Melansir dari Circular Letter Concerning the Preparation and Celebration of the Easter Feast Congregation for Divine Worship dan arsip Bahan pengajaran Liturgi Triduum Komunitas EmmanuelMajalah Fraternitas April 2010PAX ET BONUMArtikel, inilah sejarah 3 Hari Suci dan Minggu Paskah

 

Kamis Putih

Kamis Putih, hari pertama dari Tri Hari Suci Paskah. Kamis Putih ini menandai mulainya Triduum Paskah. Pada hari itu umat kristiani merayakan perjamuan Malam Terakhir yang dilakukan Yesus bersama 12 Rasul. Dikatakan perjamuan terakhir karena malam itu Yesus dikhianati murid-Nya, Yudas Iskariot.

 

Hari Kamis dalam Pekan Suci ini disebut Kamis Putih karena warna liturgi didominasi warna putih. Misa Kamis Putih sebaiknya pada malam hari seperti Yesus melakukannya. Istilah the Last Supper menunjukkan kegiatan ini dilakukan malam. Perayaan Kamis Putih sebagai perayaan khusus perjamuan Ekaristi yang diadakan Yesus pada Perjamuan Terakhir ini ditetapkan sejak Konsili Hippo (393 M).

 

Jumat Agung

Jumat Agung, saat umat kristiani memperingati sengsara dan wafat Kristus. Hari itu, umat diharapkan bertobat melalui tindakan pantang dan puasa. Satu hal penting dipahami, seluruh perayaan pada Jumat Agung bukan Perayaan Ekaristi melainkan ibadat. Karena hari Jumat Agung, tak ada peristiwa konsekrasi yang biasa dilakukan Imam saat Doa Syukur Agung.

 

Ibadat Jumat Agung sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada waktu yang dianggap pas, asal tidak lewat dari jam 9 malam. Maksud pengaturan jam tersebut agar kita sebagai umat dapat lebih memaknai wafat Yesus yang terjadi sekitar pukul 15.00

 

Sabtu sunyi

Setelah hari jumat mengikuti Ibadat Jumat Agung untuk mengenangkan sengsara dan wafat Kristus, pada hari Sabtu pagi sampai menjelang malam, Gereja seperti tidak melakukan kegiatan peribadatan apapun.

 

Gereja tidak melakukan kegiatan peribadatan apa pun selama Sabtu Sunyi karena Gereja mengenangkan Yesus yang berada di dalam makam. Sepanjang pagi sampai sore di hari Sabtu itu, Gereja mengajak umat untuk hening dan merenungkan sengsara dan wafat Kristus;

 

Mengetahui bahwa Yesus sedang turun ke dunia orang mati; dan menanti dengan penuh kerinduan kebangkitan Yesus dengan berdoa dan berpuasa. Rahmat khusus dari Sabtu sunyi adalah keheningan yang penuh kasih dan harapan.

 

Tokoh yang jadi teladan dalam Sabtu Sunyi adalah Bunda Maria. Setelah Yesus wafat di kayu salib, Bunda Maria pulang bersama Yohanes. Bunda Maria tinggal di rumah Yohanes sesuai permintaan Yesus saat di salib. Umat Katolik diharapkan menjalani Sabtu Sunyi seperti Bunda Maria. Kita diharap berdoa dalam suasana hening menantikan dengan rindu kebangkitan Kristus.

 

Malam Paskah

Berbeda dengan suasana Sabtu Sunyi yang hening. Malam Paskah adalah saat merasakan sukacita sambil ber-jaga2 menantikan kebangkitanNya. Yesus yang wafat akhirnya beralih dari alam kematian menuju kebangkitan.

 

Malam Paskah dapat juga disebut dengan vigili Paskah. Vigili berasal dari kata bahasa Latin vigilis yang artinya ber-jaga2 atau siap2. Karena itu, pada perayaan malam Paskah ini kita berjaga-jaga bersama Yesus. Bersiap menantikan peralihan Yesus dari alam kematian menuju kehidupan.

 

Malam Paskah dilaksanakan malam hari sampai sebelum fajar menyingsing. Intinya, jangan sampai perayaan pada Malam Paskah mengganggu misa yang akan dilaksanakan pada Minggu Paskah. Karena misa pada Minggu Paskah adalah misa penting untuk diikuti.

 

Tata cara perayaan malam Paskah yang saat ini dijalankan Gereja Katolik didasarkan dekrit Ad Vigiliam Paschalem (tentang Vigili Paskah), dikeluarkan Paus Pius XII (1951).

 

Minggu Paskah

Minggu Paskah disebut juga Hari Raya Kebangkitan Tuhan. Hari ini puncak peringatan liturgi Gereja Katolik. Hari Raya Kebangkitan ini adalah hari raya dari segala hari raya. Selain adanya pemercikan air suci, pada hari ini juga dilagukan Madah Paskah yang mewartakan kebangkitan Yesus. Madah Paskah ini dilagukan sebelum bait pengantar Injil.

 

Lilin Paskah yang telah dinyalakan dengan Api Baru pada perayaan Malam Paskah ditempatkan di posisi yang cukup tinggi dekat altar. Lilin Paskah ini dinyalakan sepanjang masa Paskah yang berlangsung selama 50 hari pada saat ibadat pagi atau sore atau bila ada perayaan Ekaristi.

 

Bila masa Paskah berakhir, lilin Paskah ini tetap disimpan dan dinyalakan bila ada upacara penerimaan Sakramen Babtis. Lilin calon babtis akan dinyalakan menggunakan api dari lilin Paskah ini. (Sikah / Pojoksatu; http://pojoksatu.id/life-style/2016/03/25/mengenal-tiga-hari-suci-dan-minggu-paskah/)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close