Belajar dari petani pohon Kurma
Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu. Kenapa biji itu harus ditutup batu ? Ternyata, batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal.
Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan di atasnya.
Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah. “Bukankah itu prinsip kehidupan yang luar biasa?”
Sekarang kita tahu mengapa Allah SWT kerap mengizinkan tekanan hidup datang.
Bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat.
Tidak sekadar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol “batu masalah” yang selama ini menekan. Kitapun keluar menjadi pemenang kehidupan. Allah SWT mendesain kita layaknya seperti pohon kurma.
Sebab itu, jadilah tangguh, kuat dan tegar menghadapi beratnya kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan. (Surjadi MK-72; dari grup sebelah)-FR