Punya kepala tapi gak punya otak
Sebatang pohon dapat membuat jutaan batang korek api,
Tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon.
Jadi, satu fikiran negatif dapat membakar semua fikiran positif.
Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak punya otak,
Oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api terus terbakar.
Kita juga mempunyai kepala, dan juga otak,
Kita tidak perlu mudah terbakar marah hanya karena gesekan kecil.
Ketika burung hidup, ia makan ulat..
Ketika burung mati, ulat makan burung.
Waktu terus berputar. roda kehidupan terus berlaku.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.
Kita mungkin berkuasa tapi tuhan lebih berkuasa daripada kita.
Waktu kita sedang berjaya, banyak teman di sekeliling kita.
Waktu kita susah, baru kita kenal siapa sahabat kita.
Dan waktu kita sakit, baru kita tahu bahwa nikmat sehat itu sangat bernilai, jauh melebihi harta.
Ketika kita tua, kita baru tahu bahwa masih banyak yang belum kita kerjakan.
Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga,
Saling menghargai dan saling memaafkan. (IMS; dari grup WA sebelah)-FR
——-
Sajian lainnya, silahkan dinikmati :
- Batal dijual malah hilang
- Sombong
- Percakapan seorang suami dengan ibu kandungnya
————–
Batal dijual malah hilang
Dahulu kala, seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang cantik dan gagah. Suatu hari, saudagar kaya ingin beli kuda itu dan menawarkan harga yang tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.
Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman2nya berkata, “Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu sudah jadi orang kaya lho. Sekarang kudamu sudah hilang.” Si petani miskin hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, “Wah beruntung sekali nasibmu! Ternyata kudamu membawa keberuntungan ya..” Si petani hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, “Ah, rupanya kuda-kuda itu membawa sial. Lihat tuh, sekarang kaki anakmu patah!” Si petani tetap diam tanpa komentar.
Seminggu kemudian, terjadi peperangan. Semua anak muda di desa dipaksa berperang, kecuali si anak petani karena dia belum bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, “Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang. Anak-anak kami harus ikut perang.”
Si petani berkomentar, “Sebaiknya kita tidak terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik/jelek. Semuanya adalah rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi. Apa yang kelihatan baik hari ini, belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini, belum tentu buruk untuk hari esok. Jadilah bijaksana hari ini!”. (Mahmur S-72; dari grup WA sebelah)-FR
———-
Sombong
Seorg Bapak yg sederhana pergi camping bersama anaknya yg berpendidikan tinggi. Lulusan Teknik Astronomi Kampus terkenal. Mereka mendirikan tenda, lalu sama2 ketiduran didalam tenda
Beberapa jam kemudian si Bpk bangunin anaknya : “LIHATLAH ke langit.., apa yg kamu lihat?”
Anak: “Ooh.. aku liat milyunan bintang2, Pak”
Bapak: “Artinya apa, kalo kamu liat bintang2 itu?”
Anak: “Secara ilmu Astronomi, bs kita liat bhw ada ber-milyun2 Galaxy & Planet2”
Bpk langsung getok kepala anaknya Pletak, sambil teriak : “Itu artinya TENDA KITA HILANG”
Pesan moralnya :
Jangan pernah terlena/sombong dengan ilmu yg kita pelajari, tapi peka pada apa yang sedang terjadi…
(BRS-72; dari grup WA sebelah)-FR
———–
Percakapan seorang suami dengan ibu kandungnya
Ibu : Lho nak kok tumben pulang gak bilang-bilang, mana istrimu?
Suami : Istri di rumah bu, Saya gak bilang ke istri kalau mau ke sini.
Ibu : Lho kenapa? ya tidak boleh lho seperti itu.
Suami : Bu saya mau tanya, se sibuk itukah jadi ibu rumah tangga?
Ibu : Kenapa nak? Kamu ada masalah sama istrimu? tanya ibu penuh perhatian dan kasih sayang
Suami : Ya saya bingung aja bu, rumah gak pernah beres, tiap malam mengeluh capek sedang saya yang kerja tiap hari aja biasa aja, yang aneh lagi bu kenapa istri saya tidak pernah berdandan, padahal itu kan wajib, istri harus terlihat cantik di depan suami. Saya liat ibu kok biasa aja gak pernah sesibuk istri saya.
Ibu : Nak, dengar ibu baik-baik. Pekerjaan ibu rumah tangga tidak banyak hanya berkutat pada membersihkan rumah, memasak dan menggurus anak. Tapi ketahuilah, pekerjaan itu sungguh menguras tenaga dan pikiran. Coba liat mana pernah istrimu mengerjakan suatu pekerjaan sampai selesai? Yang istrimu lakukan pasti mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, Karena apabila tidak seperti itu, maka tidak akan selesai-selesai.
Suami : Tetapi bu, kenapa rumah jarang sekali rapi?
Ibu : Karena istrimu lebih memprioritaskan anakmu dari pada segalanya. Sedangkan pekerjaan mengurus anak memang sangat menyenangkan tetapi membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra agar anakmu tidak jatuh, tidak nangis dan mendapatkan perhatian yang cukup dari ibunya jadi pantas lah kalau tiap hari istrimu mengeluh capek.
Tetapi sesungguhnya hanya di bibir saja dia mengeluh capek karena sebetulnya dia hanya memancingmu untuk meminta sedikit perhatianmu di waktu senggangnya ketika buah hati kalian telah tertidur pulas.
Suami : Tetapi bu, tidak sempatkah dia merawat dirinya sebentar saja. Dulu saja sering sekali yang luluran lah, yang facial lah, yang SPA laah..
Ibu : Hahahaha… Anakku anakku… Sejatinya seorang wanita itu sangat suka dimanja. Tidak ada wanita manapun yang menolak untuk facial, luluran, apalagi SPA.
Tapi kembali lagi, ketika istrimu baru saja membuka perlengkapan tempurnya yaitu kosmetik, tiba-tiba terdengar anakmu menangis dan akhirnya tidak jadi lah dia merawat diri. Jangankan luluran, bagi seorang ibu rumah tangga yang punya anak kecil guyuran air mandi saja sudah menjadi obat bagi capek yang dia rasakan.
Jadi jangan sekali-kali kau banding-bandingkan istrimu dengan teman kerjamu atau wanita lain yang terlihat begitu cantik dengan polesannya. Dia sudah berkorban merelakan waktu yang paling dia senangi untuk mengurus anakmu dan kamu sebagai suaminya.
Kamu melihat ibu biasa saja karena memang anak ibu sudah besar-besar. Begitu juga dengan istrimu nanti ketika anak kalian sudah besar, istrimu akan lebih memperhatikan dirinya dan merawat diri lagi.
INGAT ya nak pesan ibu ini, bersabarlah…. Jangan sampai kau tergoda dengan perempuan lain hanya karena istrimu tidak berdandan. Sayangi istrimu luangkan sedikit waktu untuk mengusir kelelahannya dan kepenatannya yaitu dengan memanjakannya. Wajar istrimu mengeluh karena ingin mendapatkan perhatian, pengertian dan kasih sayangmu. (Suhirto M; dari grup WA sebelah)-FR