Menjaga gairah berbisnis
“Passion can drive you, motivate you and pushing yourself.” (Muhammad Awaluddin)
Saya ingat kisah klasik dari Tiongkok yang sering disampaikan dalam berbagai motivation training. Kisahnya kira2 : Seorang ayah sedang mendidik putranya untuk berbisnis. Ayahnya memulai dengan nasehat, “Anakku, Dewa menurunkan rejeki kepada kita dipagi hari,” kata sang Ayah.
Lalu sang anak, keesokan harinya bangun pagi. Kira2 jam 06.00, dia terbangun, lalu duduk didepan rumahnya sambil menunggu jatuhnya rejeki yang sesuai janji ayahnya. Lama menunggu, sang anak tadi kembai masuk ke dalam rumah. “Ayah, saya sudah bangun pagi, tetapi mengapa Dewa belum menurunkan rejeki?” tanyanya.
Jawab Sang ayah “Kamu telat bangun nak, Dewa telah menurunkan rejeki sebelum kamu terbangun”.
Anaknya terdiam, dan janji dalam hati esok harus bangun lebih pagi. Benar, keesokannya anak bangun lebih pagi, jam 05.00. Dia kembali duduk di depan rumahnya menunggu rejeki yang dijanjikan ayahnya. Lama terdiam, rupanya dia kecewa karena tidak ada yang mendatanginya.
Dia kembali mendatangi ayahnya, menanyakan hal yang sama dengan sebelumnya. Sang ayah dengan tenang, juga memberikan jawaban yang sama. Beberapa hari kemudian, sang anak lebih berusaha bangun lebih pagi, namun rejeki yang dijanjikan ayahnya belum juga datang. Dia sudah mulai sedih dan kecewa karena usahanya bangun lebih awal, gagal menemukan rejeki.
Akhirnya, sang ayah memanggil anaknya. “Anakku, ayah bangga dengan tekadmu selalu bangun lebih pagi. Jadikan itu sebagai kebiasaan yang kamu sukai. Siapa yang memiliki semangat dan kecintaan untuk mengejar rejeki lebih pagi, pasti akan mendapatkan peluang rejeki lebih besar ketimbang yang bermalas-malasan,” nasehatnya.
Mungkin kisah klasik tadi terdengar sederhana. Hanya soal bangun pagi. Namun ada moral yang terselip, bahwa semangat berbisnis itu adalah sesuatu yang sangat penting. Bangun pagi menjemput rejeki, menurut saya sebuah kunci untuk membangun passion, seperti yang digambarkan oleh si anak tadi.
Passion yang dalam kamus besar bahasa Indonesia, diterjemahkan dengan Renjana, bermakna “rasa hati yang kuat” atau umumnya dikenal segala sesuatu yang mendorong hasrat atau semangat Anda sehingga sangat senang dalam menjalankannya.
Renjana ini membuat kita menjaga semangat menjalankan bisnis. Sehingga apapun bisnis yang dipilih, sepanjang Anda menjalankan dengan sepenuh hati maka segala resiko siap dijalani. Dalam materi klinik kali ini, saya ingin berbagi tentang bagaimana memunculkan dan memanage passion agar tetap terjaga dan produktif, yang saya istilahkan dengan Consistent – Create – Creativity, sebagai berikut :
- CONSISTENT
Hal paling mudah dari aktifitas mulai berbisnis adalah sesuai dengan hobi Anda. Hobi ini adalah sesuatu yang Anda sukai. TInggal bagaimana mengubah hobitadi menjadi kegiatan yang mendatangkan uang.
Konsistensi untuk fokus dari hobi tersebut, sangat menentukan.
Passion akan muncul atau ditemukan dari aktifitas yang Anda suka, yang secara konsisten terus menerus dilakukan. Dari berbagai sumber, diberitakan Steve Jobs konsisten dengan konsep simplify (kesederhanaan) dalam kehidupannya. Kesederhanaan menjadi passion-nya.
Terbukti dari produk-produk yang diciptakannya ditampilkan dalam bentuk sederhana dan unik. Dulu tidak terbayangkan, sebuah gadget tanpa tombol qwerty. Namun, Steve Jobs berhasil membuktikan bahwa gadget cukup memakai satu tombol navigasi.
- CREATE
Passion juga bisa muncul dari aktifitas yang menghasilkan atau create hal2 yang bermanfaat bagi banyak orang. Intinya, bagaimana menciptakan sesuatu demi kebahagiaan orang lain, bermanfaat bagi alam semesta. Aksi sosial kini semakin marak. Berkat Teknologi Informasi & Komuniasi (TIK), kegiatan menggalang aksi sosial semakin mudah.
Isu sosial lebih menarik. Bukan berarti aksi sosial tidak dapat dijadikan bisnis. Penyiapan produk berupa pernak-pernik atau asesoris dapat menjadi jualan dalam menarik simpati. Contoh sederhana, jualan buku dimana hasil royalti seluruhnya disumbangkan untuk aksi sosial. Artinya aktifitas sharing knowledge-nya tetap jalan, aksi sosialnya juga dapat. Semuanya menjadi bahagia.
- CREATIVITY
Hal lain, Passion juga dapat dimunculkan melalui cara dimana Anda membebaskan diri anda untuk berkreasi. Kreatifitas menjadi kunci disini. Mungkin saja sesuatu yang Anda hasilkan menjadi “beda” dibanding lingkungan, namun bisa jadi faktor pembeda tersebut yang akan menjadi sumber bisnis.
Siapa sangka celana jeans belel atau sobek, harganya bisa lebih mahal dibanding jeans biasa. Faktor kreatifitas yang menjadikan lebih mahal. Keberanian untuk kreatif inilah yang Anda jadikan passion buat diri Anda. Selamat berbisnis. (http://www.indotelko.com/kanal_klinik_ukm?di=1&c=lip&it=Menjaga-Gairah-Berbisnis)-FatchurR