Tips merintis bisnis apotek
# Berkat kepiawaian Pak Agus Suryono dalam komunikasi interpersonal, membuat kita peroleh TIP gratis tentang bagaimana mengawali atau merintis bisnis Apotek, ikuti kisahnya : # DUA HARI yang lalu – di ruang tunggu Bandara Soetta – saya duduk dekat seorg anak muda – umur 40an. Setlh ngobrol – dia cerita kalau kerjaannya adalah wiraswasta.
Kemudian diperjelas: bidang kerjanya “serabutan”. Ternyata yg dia sebut serabutan itu adalah:
Punya apotik 11 buah di seputaran Jawa Timur. Punya usaha developer di Kediri. Punya usaha jual beli software. Ruar biasa – kata saya dalam hati. Terus terjadilah wawancara
T Wah hebat sdh brp lama berwiraswasta..?
J Sekitar 6 tahun pak..
T Di daerah mana apotik2nya..?
J Di Seputaran Kediri. Ya, mulai dari Kediri – Blitar – Tulungagung dan sekitarnya..
T Berapa invest utk satu apotik? Rata2..?
J Yg terakhir: tigaratusan pak. Lebih murah drpd ikut yg “jaringan” kayak K24 bisa sampai 800an..
T Brp lama balik modal..?
J Yg awal lama2 krn blm pengalaman. Yg invest terakhir hanya 6 bulan pak..
T Wah hebat. Bgmn resepnya..?
J Tergantung survey pasarnya pak. Saya dan tim – maksud saya bersama istri – sdh punya data penduduk, jml apotik dll per kecamatan utk Jatim – Jateng dan DIY.
Utk data lapangan – setiap kali liburan anak sekolah kami wisata ke “daerah sasaran”.
Di sana kami kunjungi apotik. Kemudian pura2 beli obat. Dan benar2 beli bbrp obat.
Pertama kali “SOP” kami adalah tanya harga dan beli obat Amoxilin.
Obat Amoxilin itu harga beli di PBF nya adalah rp 3.500
Jadi kalau apotik di daerah itu menjual di sekitaran rp 4.000 – kami simpulkan daerah itu tidak prospek.
Kalau dia jual Amoxilin di atas rp 7.000 atau 2x harga beli – kesimpulan awal – itu daerah prospek.
Minimal persaingan antar apotik tidak ada.
Kemudian kami tanya bbrp harga obat “kunci” lain -sesuai SOP saya..
Kalau kesimpulan akhir OK – baru kami putuskan invest di sana..
T Dari ke 11 apotik itu bagaimana dg gedungnya, sewa? Beli..?
J Seluruhnya sewa pak. Kami selalu sewa lahan..
T Bgmn maksudnya..?
J Spy jelas langsung contoh aja ya pak. Di apotik yg terakhir, yg di Tulungagung – saya sewa lahan 10 tahun. Sewanya 60 juta. Berarti per tahun 6 juta. Tapi tidak saya bayar pakai uang..
T Lho. Lha terus dibayar pakai apa?
J Kami kan bangun gedungnya. Nilai gedung kami sepakati seharga 60 juta. Nah saya kan punya usaha developer. Jadi kami bangun sendiri. Habis 45 juta. Tapi kami nilai/ harga konsumen 60 juta. Jadi blm apa2 – lewat jalur developer sy sdh untung 15 jt. Di akhir masa kontrak – gedung jadi milik pemilik lahan.
T Wah dg 60 juta – gedung apotik sdh memadai..?
J Sdh pak.. Disainnya kami buat sederhana.
Itu sdh tmsk pagar, halaman parkir..
Bangunan berbentuk kotak sederhana.
Tembok depan tinggi 6 mtr – shg bisa kami pasang tulisan apotik besar. Tembok blkg 4 meter.
Atapnya lsg kami miringkan ke tembok blkg. Rangka atap dan atap pakai galvalum.
Murah, awet – cepet masangnya.
T Bagaimana tenaga kerja?
J Apotekernya saya minta tlg carikan lewat teman2 di Farmasi Unair. Kami gaji 3 jt.
Asisten apoteker cukup 1 org kami gaji 1,5 jt. Tenaga lainnya kami gaji UMR.
T Ikut terjun ngawasi?
J Pasti pak.. Tapi lewat IT. Semua data apotik – tiap jam tutup apotik lsg terkirim ke laptop.
Semua data dan data lainnya kami olah..
T Data apa yang diolah?
J Banyak. Tapi yg terpenting data obat yg banyak terjual itu yg kami kelola.
Prinsip: obat yg laku keras – harganya hrs lebih murah dari pada apotik sekitar.
Kami cari data harga apotik sekitar pakai banyak cara. Salah satu cara ya pura2 beli.
T Apakah itu cukup utk urusan persaingan antar apotik..?
J Belum pak.. Kami juga bikin jasa pemeriksaan kholesterol, asam urat dll – tapi dg harga murah..
Di tempat lain – tarip utk satu kali petiksa 10 ribu, saya taripi hanya 4 ribu. Utk ini saya dapat murah krn kerjasama lsg dgn “pemiliknya” di Jakarta – dan sy tidak cari untung di sini.
Yg penting ini kan – “mengundang semut”.. Konsumen makin mengenal apotik saya..
Obat yg jarang dibandingkan, dan mahal – kami jual 2 atau 3 kali lipat dari harga beli..
Dg cara itu – biasanya apotik2 sekitar kami jadi berantakan jika tidak mau meningkat performansi usahanya
T Wah wah.. Dari mana dapat ilmu itu..?
J Dulu saya kerja di Astra. Sebagai sales untuk jasa sepeda motor. Saat tim saya mencapai penjualan 700 unit per bulan – saya resign. Pesangon, tabungan dan ilmu marketing yg sy peroleh dari Astra itulah modal dasar saya di bisnis yg sy jalankan sekarang..
Khususnya dalam analisa data penjualan dan tindak lanjutnya. Tiada keputusan tanpa data.
Tiada data tanpa tindak lanjut. Tiada hari tanpa analisa..
T Apotiknya dilengkapi AC..?
J Nah ini ada kebijakan yg saya buat. Apotik yg baru buka – semua non AC.
Shg karyawan mestinya merasa gerah. Tapi sy infokan – kalau omzet mencapai rp 4,5 juta per hari – maka 2 bulan kemudian langsung saya pakai AC.
Maka – semua karyawan biasanya melalui medsos akan melakukan “promo” ttg apotik saya.
Mereka saya beri contoh buat status “iklan terselubung”. Ya – ini cara saya promo besar – dg hampir tanpa biaya. Yang komennya per status lebih dari 50 dan like nya lebih dari 50 – saya traktir mereka pulsa rp 50.000. Tapi jgn lupa – sy juga agen pulsa elektrik. (Pan Supandi; https://www.facebook.com/groups/bisnis.pensiunan/permalink/589090731257255/)-FR