Marhaban ya Ramadhan
Itulah kata yang paling tepat untuk kita ucapkan sebagai wujud kebahagiaan dari seorang hamba terhadap titah Tuhannya dalam menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan, yang sebentar lagi akan tiba. Tinggal beberapa hari lagi lho?
Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah. Barangkali tidak pernah terlintas dalam benak kita, bahwa di balik ritual Ramadhan yang kita jalani, ternyata menyimpan banyak misteri dan hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran agar hidup kita semakin hari semakin berarti.
Banyak orang melakukan ibadah puasa, mereka tidak memperoleh apa2 kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR.Ahmad dan Hakim). Artinya, ia tidak dapatkan nilai apa2 dari puasanya karena tidak memenuhi syarat rukun dan sunnahnya, dan mungkin ada bid’ah dari ibadah puasa yang harus segera ditinggalkannya.
Agar tidak terjebak pada puasa yang sia-sia kecuali hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga, mudah-mudahan buku “MARHABAN YA RAMADHAN” ini dapat dijadikan media pencerahan penambah wawasan bagi umat Islam dalam melaksanakan aktivitas Ramadhan dengan baik dan benar.
Keutamaan mencari ilmu bukan hanya karena hukumnya wajib, namun akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Siapa orang yang menempuh jalan dalam mencari ilmu Allah, akan dimudahkan dia jalan ke Surga.”
Tak heran jika kita sebagai umat Muslim terus berlomba mencari ilmu dengan penuh semangat, tiada lain untuk meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah Swt. Tidak hanya mendengarkan taushiyah atau melalui pengajian bersama para ulama saja, namun ghirah menambah ilmu pun dapat diperoleh dengan membaca buku.
Allah Swt. berfirman: ”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (baca tulis). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS.Al-‘Alaq [96]:1-5).
Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim, dimaksudkan agar ia menjadi umat yang cerdas dan memiliki kesadaran akan tanggungjawabnya sebagai khalifah di muka bumi. Rasulullah Saw. pernah bersabda:
“Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim. Sedekah yang paling utama adalah orang Islam yang belajar suatu ilmu, kemudian mengajarkan ilmu itu kepada orang lain.” -HR. Ibnu Majah. Bandung, 20 April 2016; Muchtar A.F ; www.startc.co dan www.muchtar-af.blogspot.com)-FR
———-
Sajian lainnya :
1. Jangan terlalu gembira
2. Sawang Sinawang
3. Al-Quran Maya
——–
1-Jangan terlalu gembira
Saudaraku….; Pandanglah seluruh sisi hidupmu itu indah. Setiap episode yang engkau lalui pasti berharga, baik ketika engkau mendapatkan kesenangan ataupun saat engkau memperoleh cobaan.
Jangan terlalu gembira dengan kesenangan, karena suatu saat dia pergi dan berlalu darimu. Juga jangan terlalu bersedih dengan cobaan, karena tiap cobaan selalu ada hikmah dan kebaikan.
Saudaraku….; Salah satu kebahagiaan itu adalah ketika engkau mampu memaknai cobaan dan ujian hidup untuk kebaikan di umur yang tersisa. Belajarlah membaca hikmah serta memahaminya, sehingga tidak ada waktu untuk berputus asa dari rahmat-Nya.
Untuk itu, jangan terlalu memendam dalam kepedihan batinmu agar engkau tetap tegar bisa senyum dan bahagia walaupun sedikit terluka. Beryukurlah bahwa Allah sedang mengingatkanmu ada Dia yang menjadi tempat berharap dan bersandarmu.
Tidak dapat dipungkiri, terkadang keberadaan-Nya tertutupi oleh kesenangan hidupmu. Lebih banyak engkau melupakan-Nya dari pada engkau mengingat-Nya. “Jangan engkau menjadi orang-orang yg melupakan-Nya. Allah jadikan engkau lupa kepada dirimu sendiri.” (QS. Al-Hasyr: 19).
Saudaraku…; Se-baik2 jalan adalah jalan ketakwaan. Se-baik2 harapan adalah meraih rahmat dan ampunan. Se-baik2 hidup adalah hidup dalam kebaikan dan ridho Allah. Hanya dengan berusaha dan berdo’lah engkau pasti bahagia.”Fa iza faraghta fanshab wa ila Rabbika farghob.”
(QS. Al-Insyirah). Ayi Priatna Cmi; dari grup WA-78; sumber dari Andian Parlindungan; Pusat Studi Akhlak)-FR
———–
2- Sawang Sinawang
●Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..
●Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..
●Aku lihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia menikmati badai ujian dlm kehidupannya.
●Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia “menjadi apa adanya”..
●Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..
●Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain..
Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku.. Tapi rejekiku tahu dimana diriku..
●Dari lautan biru, bumi dan gunung, Tuhan telah memerintahkannya menuju kepadaku…
●Tuhan yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..
●Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya..
●Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
●Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..
●Mereka lupa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.
●Rejeki tak selalu pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya..
Ikhtiar itu perbuatan. Rejeki itu kejutan..
●Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak..
“Darimana dan digunakan untuk apa” Karena rejeki hanyalah “Hak Pakai”, bukan “Hak Milik”…
Jangan lupa menjadi manfaat bagi orang lain Djohan Noor; dari grup WA-78)-FR
———-
3- Al-Quran Maya
University King Saud telah mengeluarkan Al-Quran Maya ‘, setelah berusaha sekian lama.
Inilah satu Al-Quran yang lengkap dengan cara guna yang cukup mudah, cuma dengan menyentuh skrin dari kiri kekanan dan sebaliknya.
Silakan klik disini: http://quran.ksu.edu.sa/m.php?l=ar#aya=1_1
Bersuara + membaca + terjemahan + ulasan; (Ayi Priatna Cmi; dari grup WA-78)-FR