Pengalaman naik bis DAMRI
Hari minggu kemarin, sengaja saya berdua menikmati bus DAMRI dari terminal Leuwi Panjang utk selanjutnya baru ganti angkutan jenis lain menuju Lembang. Baru kali ini sempat menikmatinya setelah bbrp lama ada, dan ternyata menyenangkan. Tidak ada pengamen, pedagang asongan apalagi pengemis selain diterminal awal perjalanan.
Mengamati tempat duduknya, aku jadi ingat bus antar jemput dlm bandara, disusun berhadapan, yg tentu pertimbangannya hanya utk perjalanan pendek dan perlu mobile. Namun untuk karakteristik angkutan kota, rasanya perlu penyesuaian jarak tempuh yang berbeda dg suasana bandara.
Jarak 12- km Bandung- Ledeng kebanyakan digunakan oleh mahasiswa yang menuju UPI, membuat penumpang yg tidak kebahagian kursi akan cukup lama bediri menunggu kesempatan duduk. Sedang alat pegangan tangan yg ada, tidak cukup menjamin penumpang berdiri seimbang selama perjalanan.
Saya pikir utk ms yad. perlu didesain ulang agar sebagian tempat duduk belakang supir sampai separuh bus tetap pola lama menghadap kedepan, dan sebagian dibelakang bisa berhadapan seperti sekarang.
Insya Allah akan lebih rapih dan nyaman shg animo penumpang mobil pribadi bertambah utk beralih ke bus kota representatip, murah dan aman seperti ini.
Ee lupa cerita, biasanya naik bus spt ini duduk berdampingan dg mahasiswi kemudian pura2 ngantuk trus miring bersandar, tapi kal kali ini tidak karena ada pengawal. Hehehe hanya bercanda.Terima kasih p Wali. (Sunarto SA dari grup WA-VN)-FR