Kesulitan dan kemudahan (TA 136)
“Bersama kesulitan ada kemudahan”, adalah ungkapan yang menyejukkan. Begitu optimis, mengandung harapan dan pikiran positif, sekaligus menghibur hati yang sedih / bingung. Firman Allah pada surat Al Insyirah (QS:94) janji Allah itu disebut 2x (ayat 5 dan 6) guna lebih menegaskan. Dengan syarat musibah atau kesulitan diterima dengan lapang dada, sabar dan tawakal.
Kesulitan dan kemudahan itu bagaikan sekeping mata uang dengan dua sisi, manakala ada kesulitan, tentu diiringi dengan kemudahan. Hanya ketenangan, kesabaran serta keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan kemudahan, membuat hati kita menjadi ikhlas dan dengan kepala menjadi dingin serta pikiran jernih insya allah memecahkan kesulitan yang dihadapi.
Nabi Muhammad SAW, pernah mengalami kesulitan yang luar biasa besarnya. Rasul dihina, dicemooh, di kejar-kejar bahkan hendak dibunuh. Namun dengan kesabaran, ketabahan, tawakal serta ketenangan yang mengagumkan, Allah SWT akhirnya memberikan kemudahan yang luar biasa pula.
Allah SWT memerintahkan beliau hijrah. Di Madinah beliau dielu-elukan, beliau ditunggu-tunggu kedatangannya, beliau disambut dengan suka cita, beliau dijadikan pemimpin dan diikuti semua perintahnya.
Riwayat keikhlasan kaum Anshor (penduduk Madinah yang sudah beriman) menerima pengungi diabadikan dalam Al Qur’an, al-Hasyr/59 ayat 9 . Tidak ada dalam sejarah lain, bagaimana cintanya penduduk asli dalam menerima kaum muhajirin, mereka memperlakukan kaum pengungsi dari Mekah itu, lebih dari sekedar saudara. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR
Tambahan sajian IBO lainnya : Mukmin bisa selalu bertaubat atas dosa
Alloh Swt memberi kesempatan kpd umat-Nya yg beriman utk selalu berada dlm kondisi terbebas dari dosa dengan cara bertaubat dari sejak bangun tidur sampai tidur kembali, mari kita coba urut :
1. Selama tidur malam syetan mengikat jiwa manusia dg 3 ikatan, begitu bangun langsung berdo’a, dan ini adalah pembuka ikatan yg pertama, kemudian berwudhu, ini jadi pembuka ikatan yg kedua, terus sholat maka habislah semua ikatan syetan tsb.
2. Diteruskan dg sholat malam lengkap dg witir dan do’a, Alloh tlh menjanjikan bahwa umat-Nya yg sholat di minimal.1/3 mlm terakhir akan diampuni dosanya dan dikabulkan do’anya.
3. Kemudian berangkat ke masjid dg memulai langkah kaki kiri saat keluar rumah, setiap langkahnya jadi kebaikan, masuk masjid dimulai dg kaki kanan, sholat tahiyattal masjid, duduk menunggu adzan, mengikuti lafadz adzan yg dilantunkan muadzin, semua dicatat sbg kebaikan.
Selanjutnya sholat sunnah qobla subuh yg nilainya lebih baik dari dunia dan seisinya, dilanjutkan dg sholat subuh yg pasti lebih baik dari sholat sunnah qoblanya. Stlh sholat subuh dan dzikirnya, bisa dilanjutkan dg membaca Al Qur’an, smua itu mengandung do’a dan taubat.
4. Kesempatan berikutnya adalah sholat dhuha yg diikuti dg do’a yg begitu lengkap utk memohon rijki.
5. Stlh dhuha, mulailah aktivitas utk mencari kebaikan yg ditebarkan Alloh di muka bumi, dg niat ibadah spi waktu dzuhur.
6. Mungkin selama beraktivitas terjadi hal yg hrs dihindarkan misal mata sempat dipakai melihat yg tdk senonoh (maklum media maya memungkinkan) telinga pernah dipakai mendengar yg tdk boleh, mulut berbicara yg tdk baik dlsb.
Maka dibuka kesempatan bertaubat saat sholat dzuhur. Begitu juga antara dzuhur dg ashar dan antara ashar dg maghrib dan antara maghrib dg isya, krn dari satu sholat ke sholat berikutnya bisa menghapus dosa kecil thd Alloh Swt.
7.Apalagi jika sehabis sholat maghrib beri’tikaf di masjid dg berdzikir lisan dan membaca Al Qur’an.
8. Stlh selesai semua aktivitas, sblm tidur baca bbrp surat Al Qur’an yg pendek diikuti do’a pengantar tidur. Jadi sepanjang hari Alloh membuka kesempatan utk terus bertobat memebersihkan diri dari dosa.
9. Setiap pekan ada yg bisa membersihkan diri dari dosa yi dg sholat jum’at.
10. Dan pembersih dosa tahunan : Ya Alloh beri kami kekuatan dan keinginan memanfaatkan kesempatan yg diberikan sepanjang : hari, pekan dan sepanjang tahun, yg Engkau buka kesempatan utk bertaubat dan membersihkan diri dari dosa. Aamiiin. Nanang Hidayat; dari grup WA-BPTg)-FR