Pengalaman Anggota

Canarium Running (FE 010)

Rute Canarium Running, yaitu lari sepanjang pohon kenari di Bandung dimulai dari perempatan jalan Merdeka dan RE Martadinata, kearah timur sedikit di sudut hotel Santika masuk jalan Sumatra. Mulailah pokok2 pohon kenari dengan batang yang putih lurus keatas daunnya hijau tidak lebat.

 

Perhatikan bagian bawah pohon ini, pangkal batangnya tumbuh sayap2 tipis, bagian awal dari akar. Allah menciptakan sayap ini membikin pohon kenari kokoh berdiri. Jarang kita dengar pohon kenari roboh. Teknologi ini ditiru ahli2 pada konstruksi tiang2 antenna atau lampu penerangan jalan.

Pelari sampai di sudut Markas Kodam Siliwangi yang megah dengan lapangan rumput luas menghijau, belok kiri. Sebelah kanan ada taman Lalu-lintas (Taman Ade Irma Suryani). Yang mengesankan di taman ini adalah pohon sosis (kigelia pinnata), buah sosisnya bergelantungan tampak lucu dari luar pagar.

Sampai belokan, nampak sudut taman Maluku, tapi kita belok kanan. Sebelah kiri jalan, gedung Denma Kodam Siliwangi yang kokoh, anggun dan bersih. Gedung ini asli seperti awal tanpa modifikasi, bagi penggemar serial Tintin, gedung ini persis gambaran istana “Marlinspike Hall” milik Kapten Haddock.

 

Lari terus sampai di perempatan, ada tiga pilihan yang semua memiliki pohon kenari, ke kanan jalan Belitung, tempat praktek dan rumah sakit Prof.Taufik Hasan Bouseri (maaf kalau salah tulis), kekiri SMA 3 yang megah, kita terus saja, melewati perumahan militer termasuk markas CPM.

Sampai di jalan Jawa, kita belok kiri, Zeni-AD, belok kiri lagi jalan Sumbawa. Masih sepanjang jalan pohon Kenari. Diujung jalan Subawa, sebelah kiri, adalah rumah penyanyi paling Top pada jamannya, Tetty Kadi dan sebelah kanan adalah Gedung Moh.Toha. Gedung yang sangat megah milik Kodiklat.

 

Yang paling mengesankan dari gedung ini tiga patung gundul berjajar sambil membungkukkan badan. Sesungguhnya jalan di depan gedung ini zaman baheula, adalah satu2nya jalan di Bandung yang terbuat dari batu bersusun, sayang jalan antik ini sekarang sudah tertutup aspal mulus.

Kita menyusur taman Maluku, sebuah taman duplikat taman di Breda Netherland. Persis sama. Kembali ke jalan Aceh. Cukup jauh, keringat sudah lumayan, tapi belum lengkap bila kita tidak sedikit melihat “the real Canarium”, yaitu jalan Kenari. Jalan kecil yang buntu.

 

Diujung jalan Merdeka, saya sudah lumayan cape. Tapi kalau anda masih kuat silahkan memutari Kantor pak Wali, Taman Praja, masih berderet pohon Kenari, silahken. Saya pulang naik angkot ke Cigadung.

Oh ya lupa, andaikata berangkat tadi anda mengantungi tas punggung, tas anda kini sudah penuh buah kenari yang kulitnya hitam mengkilat tapi batoknya sangat keras. Batok ini di japit dengan alat khusus dan daging kenari yang utuh, digoreng sangrai dengan garam, wuh …. Lezat. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close