Tidak menzolimi orang lain
Seorang wanita cantik jelita berjalan berdampingan dengan seorang pemuda gagah kekasihnya. Di depan mereka berjalan seorang laki2 tua. Ia berjalan amat lambat dengan kaki goyah gemetar, tubuh tua itu terlihat begitu lemah dan lelah .
Kaki goyah laki2 tua itu tiba2 terpeleset masuk kedalam kubangan air “splash” air muncrat kemana2 sebagian mengenai gaun anggun si wanita jelita yang berada tepat di belakangnya . Wanita itu memekik dan memaki nya. Tidak puas dengan itu ia lalu merengek mengadukan halnya pada kekasihnya.
Kekasihnya, laki2 muda perkasa itu tanpa belas kasih memukul tengkuk lelaki tua. Yang dipukul terjerembab kuat jatuh kedalam kubangan air, basah kuyup tak berdaya laki2 tua itu memandang pada pemuda gagah yang telah memukulnya. Basah wajahnya karena air comberan bertambah basah dengan mengalirnya air mata.
Bibir laki2 tua itu komat kamit seakan membaca mantra tatapan tak berdaya mengiringi kepergian sepasang kekasih yang sedari tadi masih terus saja memaki. Tak begitu jauh wanita jelita dan kekasihnya pun tiba di apartemen mereka. Dengan bergegas keduanya menaiki tangga.
Saat hampir tiba di atas, kaki si pemuda gagah tiba2 tergelincir. Tubuhnya terguling keras kebawah diakhiri dengan benturan keras kepala bagian belakang dengan lantai keramik. Darah segar muncrat kemana2. Pemuda itu tewas seketika. Jerit histeris wanita jelita menggema.
Orang2 datang berkumpul , wanita itu terus berteriak : ” Tangkap pak tua tukang sihir itu, mantra nya telah membunuh kekasihku ” Merekapun lalu menangkap si lelaki tua. Dihadapan hakim ia ditanya tentang tuduhan si wanita jelita terhadapnya.
Ia menjawab : ” Di jalanan aku terpeleset dalam lubang air karena tubuhku lemah dan gemetar. Percikan airnya mengenai gaun wanita ini. Ia memakiku dan kekasihnya memukul tengkuk ku. Aku tak berdaya melawan nya karena aku tahu aku tua dan lemah. Aku hanya mengadu pada tuhanku ” Ya Rabb … engkaulah sebaik2 penolongku “. Tak berapa lama aku mendengar kabar pemuda itu mati karena jatuh dari tangga, begitulah kisahnya ”
Hakim bijak itu lalu berkata pada si wanita jelita : ” Yng membunuh pemuda kekasihmu itu bukanlah pak tua ini, kala basah gaunmu dan engkau mengadu pada kekasihmu maka kekasihmu itu memukulnya … kala pak tua ini dipukul ia pun lalu mengadu pada KEKASIH nya , maka IA pun membunuhnya.
Hakim bijak itu melanjutkan nasihatnya : “Bila dizalimi mengadulah selalu pada NYA. IA pasti akan membalasi, bila kaki meninggalkan jejak diatas tanah, maka lisan juga meninggalkan jejak di dalam hati Berbahagialah bagi orang yang selalu menjaga dirinya dari menzalimi orang lain .
Tidak mengghibah, tidak menyakiti dan tidak memandang dirinya lebih baik dari yang lain”. (Djohan Noor; dari grup WA-78)-FR