Negara tetangga komplain karena Indonesia tidak impor beras
Jakarta, Kompas.com-Besarnya permintaan beras masyarakat yang tak berbanding dengan pasokan di Tanah Air menyebabkan pemerintah kerap mengimpor beras dari negara2 tetangga untuk memenuhi permintaan beras.
Mentan Amran Sulaiman mengatakan, impor memenuhi besarnya permintaan beras. Baru2 ini Amran terima laporan negara tetangga tidak lagi ekspor beras ke Indonesia 2016 dan 2017. Kini pasokan beras di Tanah Air bisa menutupi permintaan beras. “Delegasi Thailand bilang mereka repot karena tak lagi mengekspor beras, padahal Indonesia itu pasar ekspor terbesarnya” ujar Amran di Jakarta (26/3/17).
Dengan tak lagi impor beras dari Thailand, pemerintah memperoleh apresiasi dari Vietnam. Hal itu disampaikan delegasi Vietnam ke Wapres JK saat melakukan pertemuan beberapa waktu lalu. “Delegasi Vietnam menyampaikan apresiasinya karena Indonesia tidak mengimpor di 2016-2017,” tutur Amran.
Dia harap kita tidak impor beras hingga 2019. “Kalau mau hingga 2019 kita bisa tidak impor. Beda kalau kita tidak mau,” ucapnya. Data Kementan, tim Serap Gabah Petani (SERGAP) yang dibentuk Kementan bekerja sama dengan TNI AD-Perum Bulog-Pemda pada periode Januari hingga 25/3/17 telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras meningkat 420% dibanding periode sama 2016.
Periode Maret hingga Agustus 2017, prediksi produksi 33,64 juta ton gabah kering giling, perlu diserap sehingga petani dapat untung yang adil dan cadangan di Perum Bulog meningkat. (Iwan Supriyatna; Aprillia Ika; http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/26/123005726/negara.tetangga.komplain.indonesia.tak.lagi.impor.beras)-FatchurR