Jokowi membangun jalan-pelabuhan dan Bandara di Papua
Jakarta-Presiden Jokowi ingin ada pemerataan pembangunan pada seluruh Indonesia, termasuk Papua wilayah paling TImur Indonesia. Adanya pemerataan pembangunan diharapkan mengurangi tingginya kesenjangan yang selama ini ada, sehingga Nawacita yang menjadi visi dapat terwujud.
Pembangunan yang gencar terjadi Papua adalah infrastruktur. Maklum wilayah ini ter-rendah ketersediaan infrastrukturnya. Pembangunan pun tak tanggung2, jalan nasional hingga perbatasan kini dibangun lebih gencar di wilayah ini. Salah satunya adalah jalan Trans Papua, yang hingga saat ini telah tembus 2.893,26 km atau 86% dan menyisakan 366,19 km yang belum tembus dan berupa hutan.
Namun tak berhenti sampai di situ, pemerintahan Jokowi melakukan sejumlah pembangunan infrastruktur lain di Papua seperti pengembangan pelabuhan, dermaga, bandara hingga kawasan industri. Berdasar data Bappenas dikutip detikFinance, (12/5/17), pembangunan infrastruktur dalam rencana pengembangan Papua di tahun 2018 di antaranya :
Pengembangan Pelabuhan Arar, pembangunan dermaga penyeberangan Batanta, pembangunan jalan lingkar Sorong, pembangunan water treatment plant Warsamson, pembangunan jalur KA Sorong-Manokwari, Kawasan Industri Bintuni, Kawasan Ekonomi Khusus di Sorong hingga pembangunan jalan perbatasan Oksibil-Towe Hitam.
Jokowi juga meresmikan terminal baru, Bandara Wamena dan Bandara Kaimana. Ini dinanti masyarakat Papua, terutama yang tinggal di pegunungan tengah Papua. Beberapa di antaranya telah jadi prioritas nasional yang tertuang dalam Perpres No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Seperti pembangunan jalan trans Papua, jalan lintas perbatasan dan menuju lintas batas serta pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan PLBN Skouw, Jayapura. Alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di Pulau Papua 2015, Rp 5,66T.
Dana itu digelontorkan untuk alokasi pembangunan di Papua. Angka ini tersebar di beberapa bagian, alokasi untuk sumber daya air Rp 576 miliar, jalan dan jembatan Rp 4,26 triliun, untuk pemukiman Rp 281 miliar dan perumahan sebesar Rp 415 miliar.
Pada 2016, alokasi untuk Papua Rp 5,06T yang terbagi untuk sumber daya air Rp 308M, jalan dan jembatan Rp 3,74T, permukiman Rp 250M dan Rp 216M untuk perumahan. Tahun 2017, alokasinya Rp 4,96T. Sebanyak Rp 411M untuk sumber daya air, Rp 3,72T untuk jalan dan jembatan, juga untuk pemukiman Rp 132M dan perumahan Rp 85,7M.
Selain itu, ada pula Dana Alokasi Khusus pada 2015, dana DAK untuk dua Provinsi di Papua Rp 1,59T, dan pada tahun 2016 dana itu meningkat pesat jadi Rp 6,35T dan Rp 2,18 T pada 2017. Pembangunan ini diarahkan pada penurunan kesenjangan di Papua, khususnya wilayah pegunungan dan pesisir pantai.
Pembangunan Papua juga untuk mendukung upaya mewujudkan pusat pengembangan wilayah berbasis kampung masyarakat adat dengan didukung prasarana dan sarana handal. (ang/ang; Eduardo Simorangkir; https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3498754/selain-jalan-jokowi-bangun-pelabuhan-hingga-bandara-di-papua?utm_source=whatsapp)-FatchurR