Pengalaman Anggota

Bermenung-Menghemat pikiran

Dulu Pak Sabar beli rumah cicilan. Setelah bayar uang muka, maka rumah itu hampir pasti menjadi calon rumahnya, 99,99%, iya kan? Rumah itu belum dibangun, maka pembeli bisa mengubah dari bentuk rumah standar dengan tambahan biaya tentunya.

Malam harinya, ketika mau tidur dia berfikir, nanti rumah mau diubah sedikit dengan biaya irit. Dapur di depan akan dipindah ke belakang. Kamar mandi yang hanya satu mau ditambah satu lagi. Tegel abu-abu diganti, dibuat saluran air dari belakang rumah ke selokan depan rumah.

 

Teralis model begini. Begitu seterusnya sampai “selesai” merancang rumah itu. Setelah itu lalu dievaluasi lagi. Mikir dari depan lagi, setelah “selesai” direnungkan lagi, mikir ulang lagi.

Ternyata befikir seperti itu tidak ada habis-habisnya. Jadinya malah tidak bisa tidur. Mau tidur tidak bisa, pikirannya terus “terjebak” merencanakan rumah itu. Lama-lama kepala jadi pusing mikir. Kalau istilah komputer terjadi “looping” (bahasa Jawanya : “mbulet”) dan akibatnya bisa “hang”.

 

Maka Pak Sabar lalu bangun. Calon rumah lalu digambar, dapur di sini, kamar mandi tambahan di sana, titik lampu, colokan dan saklar listrik di mana saja, begitu seterunya. Setelah selesai digambar, legalah pikirannya. Lalu tidur dengan pulas.

Begitulah, kalau kita punya rencana, supaya tidak membebani pikiran, tulis saja yang akan diperbuat, dibeli, dibawa, dsb. Misal dua hari lagi mau pergi ke luar kota selama sepekan. Catat saja : Bawa baju, celana, kaos, pakaian dalam berapa potong.

 

Selain itu apa lagi, uang, ATM, kartu kredit, tiket, notebook, hp, charger, power bank, dsb, dst. Kalau sudah ditulis, dicatat, pikiran kita akan lepas memikirkannya. Jadi bisa dipakai memikir yang lain. Bisa enak makan dan tidur.

Misalnya punya rencana lain juga, mau membuat kolam ikan, mau mudik, mau hajatan, mau menunaikan ibadah haji, dsb; tulis saja (bikin daftar) yang mau dikerjakan. Kalau besok lusa mau diperbaiki ya diperbaiki saja, tulis dan jangan diingat-ingat di pikiran saja, akan membebani pikiran.

 

Begitu pula kalau mau mengarang tulisan atau lagu, tulis saja apa2 yang mau ditulis atau apa2 yang mau direkam. Asal jadi juga tidak mengapa, lain hari diperbaiki. Dengan menulis yang mau dikerjakan, maka pikiran akan bebas dari perihal itu. Pikiran tidak untuk memikirkan hal yang sama terus menerus. Alias menghemat pikiran (Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close