Tanggal 3/7/17 petang, kereta ekonomi Sri Tanjung meluncur diatas rel melewati Madiun. Di dalam gerbong Ekonomi 3 yang penuh sesak, HP saya kehabisan setrum. Di gerbong yang nyaris semua penumpangnya memiliki telepon selular, sulit saya memperoleh colokan setrum untuk mengisi batere.
Apa boleh buat, saya harus mencari kesibukan lain, syukurlah saya membawa ball-point dan menemukan lembaran kertas kosong kecil dibalik strook kertas bukti kode booking. Ujung pena saya sentuhkan keatas kertas dan pikiran saya melayang jauh mencari ilham. Apa yang akan saya tulis?
Tiba2 saya ingat pertanyaan seorang sahabat atas tulisan saya mengenai ranking Persepsi Korupsi Indonesia dari tahun ke tahun. Pertanyaannya, “Apakah Korupsi pada masa2 7 kepresidenan kita?”. Jawaban spontan saya semula adalah, tidak mungkin bisa. Namun belakangan saya mendapatkan secercah ilham, bagaiman menjawab pertanyaan tadi.
Hampir tidak mungkin seseorang bisa menghimpun data dari fakta korupsi. Korupsi itu sembunyi, jadi sulit dideteksi dan hanya mungkin “dirasakan” berdasar pengalaman. Itu yang dilakukan Transparency International (TI) dengan mengukur “persepsi” korupsi, atau dikenal CPI, Index Persepsi Korupsi. Index CPI ini dirujuk hampir semua peneliti untuk menjelaskan seberapa bersih atau korupsi suatu negara.
Teori yang saya pakai adalah correlation theory, setiap Presiden mewarisi korupsi dari presiden sebelumnya dan persepsi korupsi bisa dibangun dari bagaimana tindakan-tindakan nyata dari setiap presiden untuk menangani korupsi.
Saya memiliki data index CPI antara 1995 – 2016 dan saya bisa menghitung Compound Growth (rata2 pertumbuhan per tahun) index CPI dari tiap masa kepresidenan, kecuali jaman Bung Karno, saat itu lembaga TI, belum ada. Era pak Harto, hanya bisa saya ukur sejak tahun 1995 sampai 1998, Compound Groowth (CG) CPI nya 4%.
Pak BJ Habibie (1998-1999), CG CPI-nya minus 21%
Gus Dur (1999-2001), CG CPI-nya minus 1%
Ibu Mega (2001-2004), CG CPI-nya 4%
SBY (2004-2014), CG CPI-nya 6%
Jokowi (2014 sampai 2016, index terakhir), CG CPI-nya 5%
Semoga memuaskan sahabat penanya. Salam. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR
