“Iblis berkata: “Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar2 akan (meng-halang2i) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Saya akan mendatangi merekadari muka, belakang, dari kanan dan dari kirinya. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. (Al A’raf : QS 7: 16 – 17 ).
Imam Bukhari, Imam besar, penghapal hadits dan penulis buku2 yang dihormati, terkenal sebagai orang saleh, banyak beribadat dan ahli ilmu pengetahuan. Imam Muslim pernah berkata, “Seseorang tidak akan membenci Tuan, kecuali yang membenci itu orang dengki, dan saya yakin di dunia tidak ada yang seperti Tuan”, yang maksudnya dalam keahlian ilmu hadits.
Tahun 869 M/ 256 H, beliau difitnah dan terusir dari negerinya. Bukhari, sedang sakit keras, tiba2 beliau bangkit dari tidur dan tangannya bergerak seperti mengusir dan menolak sambil berkata, “Tidak3x”
Ketika sadar, penunggunya bertanya, “Mengapa Tuan berkata Tidak dan seperti menolak seseorang”.
Imam Bukhari yang soleh itu bercerita, “Akubermimpi, seperti didatangi oleh Panglimanya syetan”, penunggunya bertanya, apa yang dikatakan setan sampai Tuannya itu berusaha menolak.
“Syetan itu berkata, Tuan Imam, kami menyerah. Selama hidup Tuan kami ganggu, menggoda Tuan agar berpaling, namun tuan kokoh, tidak bergeming. Kami takluk”.
“Audzu billahimindzaliq. Tidak. Tidak! Saya belum menang. Pergilah engkau dari hadapanku”, Imam Bukhari langsung berteriak menolak dan mengusirnya. Seperti tertulis di ayat diatas, syetan terus menggoda umat manusia dari empat penjuru, sampai menjelang ajal.
Untuk umat sekaliber Imam Bukhari, Panglima syetan yang turun menggoda dengan halus, dengan me-muji2. Rencana syetan manusia mudah tergelincir dengan puji2an yang memabukkan. Imam Bukhari waspada, beliau tidak hanyut. Beliau wafat dan dimakamkan di Khartanak dekat Samarkand. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR
