Rumah Singgah Pensiunan. Mimpi atau Nyata? (RE 004a)
(satu dari 3 topik diskusi di JVR Jogja 29/11/17)
Di beberapa kota besar di Eropa, rumah singgah pensiunan bukan hal yang asing. Sudah biasa. Setiap saat pagi, siang atau bahkan malam, mereka bisa singgah, bermain kartu, bilyar atau bermain musik, atau sekedar menghirup kopi dari kantin sederhana.
JVR Jogja adalah contoh sebuah rumah singgah, tempat ngobrol pensiunan sekali sebulan setiap Rabu terakhir. Di jaman Belanda ada tempat seperti ide ini, disebut Societa (orang jawa sebut: ngesus). Di Australia ada properti apartemen dan property developer khusus utk pensiunan lansia.
Apartemen building memiliki bersama fasilitas kesehatan, ada nurses, fitness centre, fasilitas mobilitas bersama (kursi roda, ..), instalasi gawat darurat sederhana utk tindakan darurat, dan plus manager of activities and happinies for seniors, etc.
Biasanya jelang umur 80th, jual properti lama, pindah beli properti lansia ini (murah krn disubsidi oleh Govt), sisa duitnya diurus fund utk biaya hidup bersama di apartemen lansia. Menarik ya?
Bandung, pernah punya semacam Rumah Singgah yang, maaf tidak terlalu terurus. Semula perkumpulan Bridge Pos-Tel cari tempat untuk latihan Bridge rutin tiap Jum’at siang, rumah dinas milik Telkom diijinkan dipakai. Kemudian ada kumpulan keroncong, ada meja bilyar. Tapi rumah singgah itu bubar, ketika perusahaan mengambil kembali tempat itu. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR