Sayangilah istri anda
(jubel777.blogspot.co.id)-Mengharukan. Seorang Suami saat hendak memeluk Istri nya, Tapi Istrinya Telah tua dan keriput. Pria ini berpikir bisa selalu memeluk erat wanita itu yang pernah membahagikan hidupnya. Dia pernah bersumpah untuk selalu membuat istrinya bahagia seumur hidup.
Seiring waktu, pria bernama Chang yang dulu statusnya buruh. Kini jadi kepala bagian, lalu membuat perusahaan konstruksi sendiri. Perusahaannya makin besar dan terkenal, godaan pada dirinya makin banyak. Malam itu, dia membalikkan badan istrinya, hanya sekedar ingin berhubungan suami istri.
Namun dia sadar, kini istrinya makin menua, tubuh langsing kini sudah berisi, kulitnya tak halus. Jika dibanding dengan wanita2 cantik di sekelilingnya, dia hanya wanita desa kusam, keberadaan istrinya mengingatkannya masa lalu yang sederhana. Dia pikir, pernikahan ini mencapai titik akhirnya.
Dia setorkan uang satu juta yuan ke rekening istrinya, agar istrinya dapat beli rumah nyaman di pusat kota. Dia bukan pria yang tak berperasaan, tidak mengatur kehidupan istrinya selanjutnya. Akhirnya dia minta bercerai. Istrinya duduk, dengan tenang mendengar alasan perceraiannya, mata istrinta tenang.
Mereka telah menikah 20 tahun, dia tahu betul tentang isrinya, dia tau tatapan tenang istrinya, Dia menyimpan rasa perih yang dalam di hatinya. Dia tiba2 sadar bahwa dia sangat kejam. Hari yang ditentukan untuk berpisah tiba. Sesuatu terjadi pada perusahaannya, ia suruh istrinya agar menunggu di rumah sebentar. Saat siang hari, ia akan membantu istrinya pindahan.
Pindah ke rumah baru yang telah dibelinya itu, dan pernikahannya berakhir disini. Sepanjang pagi, hatinya gelisah. Begitu siang, ia kembali ke rumah. Namun rumah sepi, istrinya telah pergi. Di atas meja ia dapati, kunci rumah yang ia belikan untuk istri, buku tabungan yang nilainya satu juta, dan surat yang ditulis istrinya. Ini adalah surat pertama yang ditulis oleh istrinya untuk dia:
“Aku sudah pergi, kembali ke rumah orangtua di kampung ku. Semua selimut sudah aku cuci, dan dijemur, aku menaruhnya di rak sebelah kiri, saat musim dingin tiba, jangan lupa mengeluarkannya. Semua sepatu kulit sudah ku semir, jika robek kamu bisa pergi ke toko sol sepatu dekat rumah. Kemeja di lemari bagian atas, kaos kaki dan tali pinggang di laci bawah.
Saat beli beras, ingat beli merek Jin Xiang, pergilah ke supermarket, di sana tidak ada merek palsu. Xiao Sun setiap minggu akan datang untuk bersih2, jangan lupa berikan gaji dia tiap akhir bulan. Oh ya, jika ada baju yang tak terpakai, berikan pada Xiao Sun, dia akan mengirimkannya ke kampung, keluarganya akan senang.
Setelah aku pergi, jangan lupa minum obat, lambung mu kurang sehat, saya sudah suruh orang membelikan mu obat lambung dari Hong Kong, seharusnya cukup untuk setengah tahun. Kamu selalu lupa bawa kunci saat keluar rumah, aku sudah menitipkannya pada resepsionis, jika kamu lupa lagi, ambilah di sana. Jangan lupa tutup jendela sebelum keluar rumah, air hujan akan membahasi lantai.
Aku sudah membuatkan pangsit untuk mu, saat pulang, masaklah itu.” Setiap huruf yang ditulis istrinya sangat tidak rapi. Namun tiap kata bagai peluru yang menusuk ke dada ber-tubi2. Dia perlahan menuju dapur, memasak pangsit yang sudah disiapkan. Dia tiba2 berpikir 20 tahun yang lalu, dia berdiri di antara tumpukan tiang dan jadi buruh semen.
Tidak jauh dari tumpukan tiang itu ada suara yang berteriak memanggil namanya sambil membawakan pangsit, mengingatkan suara yang membawakan kebahagiaan itu; mengingatkan rasa puas setelah memakan pangsit itu. Seakan baru melewati pesta; mengingatkan masa ia mengucapkan sumpah, “aku akan membuat wanita ku bahagia.” Dia berbalik menuruni tangga dan segera masuk ke mobil.
Setengah jam, ia sampai ke stasiun dan dapati istrinya mau masuk KA. Dengan nada tinggi ia berkata, “Kau mau kemana? Aku lelah kerja setengah hari ini, dan tidak ada nasi di rumah, istri macam apa kamu? Keterlaluan, cepat ikut aku pulang”. Dia terlihat galak dan kasar (kompensasi dr penyesakannya). Istrinya dengan mata basah, mengikuti dari belakang dan ikut pulang ke rumah.
Perlahan, air mata istrinya menjadi bunga mekar. Istrinya tidak tahu, suaminya yang berjalan di depan juga menangis. Saat perjalanan dari rumah ke stasiun, ia ketakutan, takut juga tidak menemukan istrinya lagi, takut kehilangan istrinya.
Dia marahi diri sendiri, begitu bodoh, hendak mengusir istri, ternyata kehilangan istri, seperti kehilangan tulang rusuk, begitu sakit. Pengalaman ini, membuat hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Sayangi istri anda karena kehilangan istri yang baik hati sama saja seperti kehilangan tulang rusuk. Istri yang baik menemani engkau hingga engkau sukses dan kaya raya.
Namun setelah engkau kaya raya, jangan kau berpaling dari mereka dan menggangapnya tidak lagi berguna. “Kesetiaan wanita diuji ketika pria tak punya apa2, dan kesetian seorang pria diuji ketika ia telah punya segalanya”. (Adjie Permana-W9; Bahan dari : (http://jubel777.blogspot.co.id/2018/02/sayangilah-istri-anda.html)-FatchurR