(indotelko.com)-JAKARTA; Komnas Perempuan bermitra dengan Telkomtelstra dan ipSCAPE menghadirkan teknologi cloud contact center guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas penerimaan kasus pengaduan dan rujukan yang masuk ke Komnas Perempuan melalui telepon.
Implementasi teknologi cloud contact center itu untukmeningkatkan akses ke Komnas Perempuan dan juga meningkatkan kualitas respon atas pengaduan dan rujukan. Inisiatif ini didukung Telkomtelstra serta mitranya untuk Cloud Contact Center, ipSCAPE. Peluncuran implementasi itu dilakukan dengan penandatanganan kesepakatan (MoU) antara Komnas Perempuan, Telkomtelstra, dan ipSCAPE.
Penandatanganan dilakukan Ketua Komnas Perempuan Azriana R. Manalu, Chief Financial Officer Telkomtelstra Ernest Hutagalung, dan CEO ipSCAPE Fiona Boyd. Azriana menjelaskan kerjasama penerapan teknologi cloud contact center ini untuk mempermudah proses penerimaan pengaduan dan kenyamanan korban.
“Kalau semula manual dan tenaga relawan kami terbatas, adanya teknologi cloud contact center bisa mendukung upaya kami mencegah dan menangani kasus kekerasan pada perempuan secara optimal,” ujarnya. Menurutnya, kasus kekerasan terhadap perempuan makin hari makin meningkat.
Pengaduan kasus kekerasan pada perempuan yang masuk ke Komnas Perempuan, saat ini rata2 100 kasus / bulan, dengan beragam jenis termasuk kekerasan berbasis cyber. “Dengan perangkat lama kami, pas hari libur / di luar jam kantor misal tengah malam, itu tidak bisa. Dengan perangkat cloud contact center ini seluruh pengaduan bisa terekam,” paparnya.
Kasus kekerasan pada perempuan itu seperti fenomena gunung es, yang kelihatan sedikit. Padahal yang belum terungkap lebih besar. Karena itu, butuh keberanian korban kekerasan melaporkan kasusnya. Dengan teknologi cloud contact center, korban dapat meninggalkan pesan ketika menghadapi ancaman, sehingga Komnas Perempuan mendengar rekaman dan menelepon kembali saat paling tepat.
Sistem cloud contact center ini mendukung Komnas Perempuan memantau perkembangan kasus. Setelah Komnas Perempuan merujuk korban kekerasan ke lembaga layanan, sistem ini membantu Komnas Perempuan memantau perkembangan kasus secara berkala dengan memanggil dari database yang disediakan.
Ernest Hutagalung berharap teknologi cloud contact center dapat mengefisienkan peran Komnas Perempuan dalam membantu perempuan korban kekerasan. “Bagi Telkomtelstra, isu perempuan itu penting. Untuk perusahaan teknologi yang biasa dikenal sebagai perusahaan yang didominasi pria, 30% dari karyawan Telkomtelstra adalah perempuan” ucapnya.
Telkomtelstra terus mendukung upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, serta isu lain seperti gender equity. “Ini bukan hanya masalah perempuan, ini masalah kita bersama,” paparnya. Fiona Boyd dari ipSCAPE menerangkan, kasus kekerasan pada perempuan itu isu global. “Di Australia, 1 dari 5 perempuan mengalami kekerasan” ucapnya.
Perempuan juga belum dapat peluang cukup jadi pucuk pimpinan dalam institusi, seperti CEO korporasi. Dengan perkembangan zaman, teknologi memainkan peran mengubah hambatan2 itu, sehingga tak ada hambatan dengan teknologi, yang lebih dibutuhkan kompetensi dan kapabilitas. (wn; Bahan dari : https://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=solusi-telkomtelstra-respon)-FatchurR
