Travel Agent mengunjungi Desa Wisata di Samosir
(travel.detik.com)-JAKARTA; Keseruan Familiarization Trip (Famtrip) Promosi Destinasi Prioritas Danau Toba di Medan dan sekitarnya berlanjut. Hari ke-2, peserta diajak menyeberangi Danau Toba naik kapal khusus penumpang untuk mengunjungi 2 desa wisata di P. Samosir.
Huta Siallagan, Desa Ambarita jadi pemberhentian-1. Di desa ini, peserta diajak mengenal rumah adat Batak Toba, lengkap dengan atributnya. “Jadi rumah2 adat di Siallagan ini tidak terlalu asli. Karena atapnya terbuat dari seng. Harusnya dari ijuk. Tapi. Bagian lain dari rumah2 ini asli. Kayu2 tidak berubah” terang Gading guide keturunan ke-7 dari Raja Siallagan tertulis (1/12/18).
Peserta famtrip bisa melihat bagian dalam rumah adat. Mereka dapat pengetahuan mengenai kehidupan masyarakat, khususnya di Huta Siallagan. Usai menerangkan budaya Batak, dia mengajak seluruh peserta untuk Manortor alias menari Tor2 bersama. Tak ketinggalan iringan boneka legendaris, Sigale-Gale.
“Semua pakai ulos, ikuti gerakan saya. Kita manortor bersama” ajaknya. Ajakan ini disambut antusias oleh peserta famtrip. Dengan penuh canda, mereka ikuti tiap gerakan. Atraksi manortor bersama ini sukses menarik wisatawan mancanegara yang berada di Huta Siallagan. Menari dengan Si-Gale2 ini bukan akhir. Peserta dikenalkan hukum adat di masa lalu, termasuk hukum pancung.
“Kesalahan tentu berbeda. Kesalahan kecil bisa dimaafkan. Atau ada ganti rugi. Kejahatan berat akan dapat hukuman berat. Kesalahan yang tidak bisa diampuni berakibat hukum pancung” jelasnya.
Dari Ambarita, lanjut ke Desa Tomok. Dari Pelabuhan Tomok, peserta famtrip diajak ke Makam Raja Sidabutar. Peserta tidak lama di sini. Setelah dipandu guide Yanti Purba, rombongan bergeser kembali.
Bagi Kasubbid Pemasaran Area I Regional I Kemenpar Alfin Merancia, kunjungan ke 2 desa di Ambarita dan Tomok bermanfaat. Peserta famtrip sebagian besar berisi travel agent dan travel operator bisa melihat destinasi yang akan ditawarkan ke wisatawan.
“Kebudayaan Batak yang didapatkan lengkap. Dari unsur rumah adat, budaya, dan perjalanan sejarahnya. Lebih menyenangkan, di 2 desa wisata yang dikunjungi ada wisman nya. Hal ini bisa meyakinkan travel agent jika Danau Toba sangat potensial,” paparnya. Pariwisata turut mengubah pola pikir masyarakat. Mereka lebih kreatif untuk menjaring wisatawan.
“Seperti tari Tor2 dan Si-Gale2 kini banyak pilihan. Masyarakat menjadikan sebagai atraksi menjaring wisatawan. Kita harap dengan cara ini budaya Batak tetap terjaga dan makin dikenal,” katanya. Hal serupa disampaikan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh.
“Hal bagus. Saat peserta famtrip yang terdiri dari TA/TO hadir, ada wisman. Tentu kita berharap TA/TO bisa melihat potensi Danau Toba. Karena jadi tujuan wisata internasional,” jelasnya.
Dukungan juga diberikan Menpar Arief Yahya. “Budaya itu makin dilestarikan akan makin menghasilkan. Karena itu, Kemenpar mendukung upaya mengenalkan budaya Batak. Khususnya sekitar Danau Toba karena Danau ini destinasi prioritas” jelasnya. (mul/mpr; Mustiana Lestari; Bahan dari : https://travel.detik.com/travel-news/d-4326176/serunya-para-travel-agent-kunjungi-desa-wisata-di-samosir)-FatchurR *