Diguyur Hujan
Setelah dilanda kekeringan, sampai pede AM “diliburkan”, dan masyarakat konsumen Bandung (terutama saya) berhenti tidak mandi beberapa hari, akhirnya Minvggu ke-3 Oktober-2018 bisa hujan2an dijalan. Suara guruh dilangit terdengar bersautan indah, seolah memberi kabar dia telah datang lagi.
Kebayang kalau saja masih menunggu sampai bulan Nopember, mungkin harus ngungsi kaya penduduk yg kena bencana alam. Saya pribadi sempat beli air beberapa hari agar bisa mandi karena satu satunya sumber air (pede am) dirumah mati.
Dari sinilah terbayang hikmah yang selayaknya direnungkan bahkan seharusnya menjadi program khususnya bagi Pemda.
Disamping program Citarum harum, maka pengerukan situ yang jadi sumber air kota mutlak diperlukan agar terhindar dari kekurangan air akibat pendangkalan. Istilahnya, setiap situasi bisa menciptakan (hikmah) kapan langkah perbaikan dilakukan.
Kemarau berarti saatnya pengerukan dasar sungai dan danau serta perbaikan jalan. Musim angin dan hujan, saatnya pemangkasan pepohonan pinggir jalan dan pembersihan sampah dari dalam selokan.
Semoga hal ini menjadi perhatian Pemda agar tidak terlena dengan program yg muluk2 saja. Semoga. (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR