Isu Kurma Mengandung Virus Corona
(doktersehat.com)-Belakangan ini di percakapan WA beredar berita yang menyebut kurma bisa saja bervirus Corona. Mengingat penjualan kurma cenderung meningkat jelang Bulan Ramadan, isu ini meresahkan. Sebenarnya, apakah isu ini benar?
Isu Kurma bervirus Corona
Dalam pesan berantai itu, disebutkan anjuran para Menteri Kesehatan dari negara2 Timteng meminta kita benar2 mencuci kurma hingga bersih sebelum mengonsumsinya. Hal ini karena kemungkinan kurma ini terpapar kelelawar yang hinggap di pohon ini dan membawa virus Corona.
Pakar kesehatan dr. Eko Budidharmaja menyebut berita ini hoaks. Berdasar penelusuran, berita ini sempat viral di medsos dan aplikasi percakapan di Malaysia (2017). dr. Eko menyebut tips mencuci kurma sebelum mengonsumsinya tidak mampu mensterilkan virus.
Dia sebut coronavirus ditularkan lewat udara, khususnya dari orang2 yang terpapar virus ini lewat bersin dan batuk. Hal ini berarti, jika ada yang menyebut virus ini bisa disebarkan kelelawar, itu tidak benar.
Tak ada saran/peringatan dari WHO atau Kemenkes dari Timur Tengah
Situs thestar.com.my pada 21/5/2017 menyebut WHO atau Kemenkes dari negara2 Timur Tengah tidak mengeluarkan saran atau peringatan apapun tentang kontaminasi virus corona melalui kelelawar. Hal ini diungkap Kementerian Kesehatan Malaysia.
Dirjen Kemenkes Malaysia Datuk Dr. Noor Hisham menyebut pihaknya sampai meminta konfirmasi langsung dari WHO terkait berita yang meresahkan masyarakat Negeri Jiran ini, namun menemukan fakta berita ini tidak benar.
Lebih dalam mengenal virus Korona
Virus corona atau coronavirus bernama lengkap Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV). Virus ini ditemukan Maret 2012 di Saudi Arabia. Virus ini bisa menyebabkan sindrom pernapasan yang ringan atau berat.
Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui penularan dari penyakit ini, dan kebanyakan mengarah ke hewan khas Timur Tengah, unta. Hanya saja, belum jelas bagaimana mekanisme penularan virus ini dari hewan ke manusia.
Masalahnya jika kita berada dalam satu ruang dengan penderita penyakit ini dan mereka batuk2 atau bersin, bisa jadi kita tertular. Karena alasan ini, perawat rumah sakit hingga orang2 yang ke negara2 Timteng disarankan melakukan pencegahan atau menjaga kondisi kesehatannya demi mencegah penularan penyakit ini.
Mengenal gejala, pencegahan dan pengobatan MERS-CoV
Mereka yang terpapar MERS-CoV mengalami gejala layaknya demam, batuk, sesak napas, diare, mual2 dan muntah. Jika tidak ditangani dengan baik, mereka lebih rentan kena pneumonia dan gagal ginjal yang bisa memicu kematian.
Demi mencegah infeksi virus ini, pakar kesehatan menyarankan : Pakai masker dan sering mencuci tangan dengan sabun jika berada di penerbangan, berkumpul bersama orang banyak di satu ruangan, atau saat ke negara2 Timur Tengah. Jika tidak ada air dan sabun, gunakanlah cairan antiseptik yang mengandung alkohol demi membersihkan tangan dari virus atau kuman penyebab penyakit.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan yang secara spesifik mampu mengatasi masalah kesehatan ini. Kebanyakan hanyalah pengobatan untuk mengatasi gejala-gejalanya. (Bahan dari : https://doktersehat.com/kurma-mengandung-virus-corona/)-FatchurR *