Tren Kesehatan Sekarang Adalah Upaya Preventif
Berita terlambat: Pada hari Sabtu tgl 21 September 2019 yang lalu Diryakes berkenan mengunjungi tempat latihan klub senam Sentot.
Dalam sambutannya, pak Aris mengatakan: “Tren dunia kesehatan saat ini menaruh perhatian yang lebih besar terhadap upaya preventif, tidak seperti waktu lampau yang fokus ke kuratif. Yakes Telkom menerjemahkan trend from curative to preventive sebagai Sehat tanpa obat.
Perhatian yang lebih besar terhadap upaya preventif bukan berarti terus menekan biaya kuratif, tapi menurunnya biaya kuratif itu akan terjadi secara otomatis jika upaya preventif dilakukan secara benar.”
Diryakes yang punya hobi gowes (bersepeda) juga mengajak kepada semua yang hadir dan peserta Yakes Telkom untuk rajin berolahraga sesuai kesukaan masing-masing. Pada kesempatan tersebut, Yakes juga membagi-bagikan doorprize berupa tumbler kepada peserta senam yang hadir.
(Kiriman Joko Sari Ono-KBS Bandung)
Ada baiknya kita simak lebih dalam tentang tindakan pencegahan dari sumber berikut ini :
(kompasiana.com)-KESEHATAN lebih penting dari harta, itu yang kita dengar dari pernah sakit akut. Sakit itu momok menakutkan bagi kehidupan manusia. Penyebab sakit karena banyak faktor, misal kurangnya keperdulian kebersihan tempat tinggal, sampah menumpuk akan menyebabkan penyakit.
Cuaca sering dijadikan alibi bila kena penyakit ringan seperti influenza yang terjadi saat penghujan. Perubahan cuaca dapat mempengaruhi tubuh, meski tiap orang punya daya tahan yang beda-beda. Ada yang langsung demam jika kehujanan dan ada yang tak terpengaruh. Faktor makanan mempengaruhi kesehatan juga. Apalagi kini banyak makanan yang beredar pakai pengawet.
Pola hidup kurang baik juga menyebabkan gangguan kesehatan. Penyakit kini mengalami kemajuan, sehingga bukan tidak mungkin penyakit yang biasa menyerang orang tua bisa saja dialami yang muda. Contohnya penyakit jantung, diabetes, darah tinggi yang awalnya dijumpai saat Lansia, kini dirasakan usia muda.
Itu bisa terjadi karena pola hidup tidak sehat, kurang perduli menjaga kesehatan. Kini banyak yang sadar disaat parah. Itu sulitnya pengobatan oleh dokter. Selain penderita gak perduli kondisi tubuhnya, juga karena takut memeriksakan ke dokter. Padahal bila pasien lebih awal memeriksakan kesehatannya, tentu lebih mudah diberi pengobatan karena penyakit belum taraf membahayakan.
Kurangnya sadar pentingnya check up rutin kesehatanya menjadikan banyak yang terdiaknosa disaat kritis. Karena itu diharapkan tiap individu lebih peka, lebih care menjaga tubuh. Dalam perkembangan teknologi yang kian maju ini, tidaklah sulit mendapat pengetahuan tentang kesehatan.
Banyak bertebaran informasi di internet tentang kesehatan. Tapi banyak berita tidak benar yang disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab. Kini hadir satu apliklasi yakes mobile. Dengan satu aplikasi untuk informasi segala kesehatan, kita bisa mendapat info akurat dan tepat. Aplikasi ini akan lebih mudah diakses dengan mengunduh di Playstore, tanpa menghabiskan banyak kuota.
Dari Aplikasi banyak yang dapat kita nikmati. Apalah gunanya jika kita punya banyak harta jika harus terbaring tidak berdaya dirumah sakit. Yang pernah dirawat misalnya satu minggu dirumah sakit, lemah dan bosan. Tiap pagi, siang dan sore harus minum obat secara rutin, belum lagi harus bersusah payah kedalam kamar mandi yang harusnya hal termudah.
Tapi bila tangan diinfus, membatasi gerak kita. Saat itu kita baru sadar berharganya waktu sehat. Dalam kondisi sehat, kita bisa melakukan apaun, melakukan hobi, menulis, traveling, bercanda dengan teman, makan makanan yang kita sukai.
Semua hal itu tidak mungkin dilakukan jika sakit. Belum lagi melihat pasien lain yang mengidap penyakit yang lebih parah dari kita, makin membuat gak nyaman. Waktu berjalan seakan melambat karena rutinitas terbaring lemas tanpa bisa berbuat apa-apa. Karena itu mencegah lebih baik daripada mengobati.
(Agus Sastranegara; Bahan dari : Sumber lain dan https://www.kompasiana.com/agusyuliistiawan/59fe0a8b74bbb07a6259b563/lebih-baik-mencegah-daripada-mengobati-sayangi-diri-sendiri)-FatchurR
Keterangan gambar :
* Diryakes memberi sambutan di acara senam SPI Sentot 21-09-19
** Diryakes menerima buku “Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Sholat dan Pijat” dari ketua senam SPI
*** sedang memberikan doorprize kepada salah seorang peserta senam berusia lanjut yg semangat mengikuti acara walau terpaksa harus sambil duduk.