Islam

Kampung Quran Berdampak Ekonomi Warga

(republika.co.id)-JAKARTA; Dirut Program Pembibitan Penghafal Alquran Daarul Qur’an, Abdul Ghofur, menuturkan hasil kaji dampak Program Kampung Qur’an jadi masukan untuk pengembangan di masa datang. Hasil kajian ini, diyakini program Kampung Qur’an bisa memberi dampak makin luas.

 

“Sudah jadi bagian dari tugas kami melakukan aktivitas pembesaran Kampung Qur’an ini. Tadi ada masukan terkait produktifitas perekonomian dll” kata dia di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (24/2).

 

Menurutnya, pelatihan membaca dan menghafal Alquran berdampak pertumbuhan ekonomi di masyarakat Kampung Qur’an itu. “Efek dari melatih baca dan hafal Alquran ini juga akan ke ekonomi di Kampung Qur’an itu,” kata dia.

 

PPPA Daarul Qur’an bekerja sama dengan Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CI-BEST) LPPM di bawah naungan IPB mengkaji manfaat program Kampung Qur’an. Kepala CI-BEST Lukman Mohammad Baga mengatakan, kajian ini untuk mendapat potret program Kampung Qur’an di beberapa sampel wilayah.

 

Pelaksanaan program Kampung Qur’an dari persepsi penerima manfaat mulai dari fase tanggap darurat awal, fase pemulihan, hingga pemberdayaannya. “Apa yang dilakukan ini boleh dikatakan angkat jempol ya, bagus, sangat baik, meski ada beberapa catatan perbaikan,” ucap dia.

 

Meski memiliki beberapa catatan dan ada proses penyempurnaan di laporannya, Lukman mengapresiasi karena program Kampung Qur’an baik untuk masyarakat. Penilaian baik ini dilihat dari kecepatan pemberian bantuan, kecukupan bantuan yang diberikan, ketepatan pemberian bantuan kepada sasaran, keterampilan petugas, dan sikap petugas.

 

“Apresiasinya baik karena program Kampung Qur’an PPPA Daarul Qur’an ini berkelanjutan pascabencana, ada program pembinaan, pendampingan, segala macam, sehingga orang bisa menilai bahwa ini jauh lebih baik,” lanjutnya.

 

Penelitian 3 bulan ini dilakukan 2019, dan bertujuan melihat sejauh mana respons kepuasan masyarakat lokal mengenai program rekayasa sosial dengan konsep Kampung Qur’an ini. Ada 4 sampel penelitian yang diambil, yaitu Kampung Qur’an OeUe, Kampung Qur’an Bobanehena, Kampung Qur’an Rukem, dan Kampung Qur’an Dasan Lekong.

 

Kampung Qur’an ini program dakwah Alquran berbasis kawasan, lingkungan, dan komunitas di wilayah marjinal, terpencil, minoritas, bekas terdampak bencana, dan jauh dari akses peradaban. Program ini bergulir sejak 2011 dan melahirkan 11 Kampung Qur’an yang tersebar di Nusantara.

 

Kampung Qur’an pertama adalah Kampung Qur’an Merapi. Kampung Qur’an Merapi berdiri sebagai bentuk bantuan pemulihan pascabencana setelah erupsi dasyat Gunung Merapi pada akhir 2010, yang telah melenyapkan beberapa perkampungan di kakinya.

 

10 berikutnya, Kampung Qur’an Oe Ue di NTT, Kampung Qur’an Rukem di Purworejo, Kampung Qur’an Bromo di Jatim, Kampung Qur’an Jailolo di Halmahera Barat, Kampung Qur’an Melempo di Lombok Timur,

 

Kampung Qur’an Dasan Lekong di Lombok Utara, Kampung Qur’an Lembanna di Sulsel, Kampung Qur’an Sipelot di Malang, Kampung Qur’an Sadaunta di Sulteng, dan Kampung Qur’an Sebatik di Nunukan, Kalimantan Utara.

 

((Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin Bahan dari : https://republika.co.id/berita/q67e0h327/kampung-quran-berdampak-pada-ekonomi-warga-sekitar)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close