Wisata Desa Makin Bergairah Berkat Sekolah Budaya Jawa
![](https://p2tel.or.id/wp-content/uploads/2020/06/Wisata-Desa-Makin-Bergairah-Berkat-Sekolah-Budaya-Jawa.jpg)
(lifestyle.okezone.com)-FAKULTAS Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) membuka Sekolah Budaya Jawa di Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng.
Keberadaan sekolah ini mampu mengangkat tradisi dan budaya lokal serta pengembangan desa wisata budaya bagi turis lokal dan internasional. “Juga sebagai pendampingan peningkatan perekonomian,” kata Ketua Tim FIB UI Widhyasmaramurti di Boyolali.
Sekolah Budaya Jawa ini pilot project sekolah menyatu dengan alam berbentuk paket wisata dengan minat khusus mempelajari budaya dan bahasa Jawa. “Sekolah Budaya Jawa akan diikuti 40 turis asing yang berasal dari berbagai negara di Asia-Pasifik,” ujarnya.
Para turis belajar bahasa Jawa, budaya Jawa, dan kesenian tradisional (gamelan, jathilan/tarian, kethoprak), ritual panen hingga kebiasaan bertani dan beternak. Mereka tinggal bersama warga setempat dan menikmati kehidupan perdesaan yang dibalut keindahan panorama pegunungan.
Dipilihnya Desa Senden lantaran desa ini menyuguhkan paket lengkap wisata, yaitu memiliki kawasan wisata alam, religi, budaya, serta rek – reasi. “Kami nilai potensi ini layak dijual sebagai objek pariwisata perdesaan,” kata Mara—panggilan Widhya smaramurti. Warga desa sepenuhnya dilibatkan dalam pembentukan Sekolah Budaya Jawa.
Dengan bimbingan dosen program studi Sastra Jawa FIB UI di harapkan warga bisa mandiri memberikan pelajaran bahasa dan budaya pada turis. Menurut Mara, kontribusi Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI mewujudkan Desa Senden sebagai desa wisata yakni memberikan edukasi pada masyarakat bagaimana jadi tuan rumah yang baik dan ramah.
Misalnya tiap ada tamu disuguhkan teh dengan gula aren. Juga, cara membangun home stay bagi turis asing dan lokal yang datang ke Desa Senden dan desa lain di Kecamatan Selo. Untuk melestarikan budaya lokal, FIB UI meresmikan School of Javaness Culture (SJC). Targetnya mahasiswa asing yang ingin belajar budaya Jawa.
“Di SJC mereka dikenalkan tradisi minum teh, makanan tradisional, bercocok tanam, diajak panen, dan me ngenal kesenian rakyat seperti reog topeng ireng,” ucapnya. Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Rifelly Dewi Astuti mengatakan, Program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan 6 bulan terhitung sejak April – September-2020.
Dalam menjalankan program ini didukung dana hibah pengabdian masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masya – rakat UI (DRPM UI). Selama 6 bulan kegiatan terbagi 3 tahap, yakni pertama (prakegiatan) pada April dengan merekrut fasilitator desa untuk jadi pengajar di Sekolah Budaya Jawa.
Kedua (kegiatan utama) dilakukan Mei, Juli, dan Agustus berupa lokakarya pembuatan paket dan buku ajar, pendampingan penggunaan buku ajar untuk fasilitator desa, dan pendampingan penerapan buku ajar. Tahap ketiga (pascakegiatan) dilakukan pada Agustus, yaitu evaluasi uji coba Sekolah Budaya Jawa.
(rzy; Bahan dari : KoranSindodan https://lifestyle.okezone.com/read/2018/08/06/406/1932554/wisata-desa-semakin-bergairah-berkat-sekolah-budaya-jawa)-FatchurR *