Cara Merawat Aglaonema Agar Cepat Berkembang(1/2)
Halo sahabat PMP Telkom. Apa kabar, apakah Anda masih melaksanakan Protokol Kesehatan? Selain ikutan aktif mengikuti Senam Virtual dan Webinar Kesehatan yang diselenggarakan Yakes Telkom, tentu Anda juga berkreasi.
Saya juga ikut mendukung istri yang dimasa Pandemi ini getol merawat tanaman hias. Salah satunya Aglonema. Jika Anda juga berhobi yang sama atau berminat, silahkan ikuti cuplikan cara merawat tanaman tersebut, monggo
(bertaniorganik.com; bertaniorganik.com); Kendala yang sering dialami pehobi aglonema terutama pemula sulitnya membuat tanaman aglonema bisa cepat berkembang. Hal itu diaminkan oleh Songgo, kolektor aglaonema di Cangkareng.
“Aglaonema yang warna dominan merah sulit berkembang, jangankan keluar anakan, untuk bertahan hidup saja butuh perlakuan ekstra”, kata Songgo, dikutip dari trubusonline.co.id. Itu lantaran aglaonema yang daunnya merah memiliki klorofil sedikit sehingga laju sintesis rendah.
Cara membuat tanaman aglaonema cepat berkembang
Bagaimana agar tanaman ini bisa berkembang banyak? Berikut ini cara yang dilakukannya agar tanaman aglaonemanya bisa cepat beranak.
1-Melakukanpenjemuran
Cara yang dilakukan dia sedikit tak lazim. Karena anggapan banyak orang, Aglaonema harus ternaungi untuk bertahan hidup. Karena habitat asli aglaonema di hutan basah dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Dia mengangkat reanita (aglaonema miliknya) ke halaman, terpapar matahari selama 4 jam. Dia jemur pukul 08.00-12.00.
Efek penjemuran itu membuat warna merah reanita pudar. Namun 2 bulan kemudian dari reanitanya muncul 4 anakan. Selain itu, dia lakukan hal yang sama pada sexy pink miliknya hingga beranak 15, dan tiara 6-8 anak. Hal itu ditiru Gatot Purwoko, kolektor di Ciputat. Dengan teknik penjemuran ia sukses memunculkan 11 anakan Adelia.
Mengapa penjemuran bisa memunculkan anakan? Menurut Edhi Sandra Ms, pakar fisiologi dari Fakultas Kehutanan IPB, aglonema yang terpapar matahari mengalami laju fotosistesis. Sehingga metabolisme sel meningkat. Terutama bila diimbangi air dan hara yang cukup. Maka saat dijemur, permukaan daun terasa panas perlu disemprot air secara merata agar tanaman tidak kehilangan air.
Jika penjemuran tidak disemprot, maka tanaman akan menguap dari jaringan tanaman yang lebih tinggi dibanding jumlah air pada jaringan dan media. Sehingga tanaman layu atau terbakar. Jika penyemprotan tidak merata juga berakibat daun terbakar. Itu karena penyemprotan tidak merata akan membentuk efek kaca pembesar dan berakibat daun terbakar.
Tanaman yang meningkat metabolismenya maka terjadi penumpukan makanan di seluruh bagian dibanding kondisi biasa. Kecepatan dinding sel mengeras lebih cepat karena proses pembentukan lignin meningkat. Di saat akumulasi makanan, tumbuh daun baru lambat, maka energi beralih merangsang tunas anakan. Makanya jumlah anakan bisa berlipat.
(Bahan dari : http://www.bertaniorganik.com/2019/09/15/agar-aglaonema-cepat-beranak-ini-dia-caranya/)-FatchurR * Bersambung…….