Tiga BUMN Bentuk Holding Indonesia Battery Dan Peran PLN
(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Tiga BUMN yakni MIND ID, PT Pertamina, dan PT PLN bakal patungan membuat Indonesia Battery Holding (IBH) untuk pengelolaan industri baterai kendaraan listrik. Ketiga BUMN ini terintegrasi menggarap rantai pasokan baterai dari hulu sampai hilir.
Direktur Niaga & Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan di IBH ini PLN berperan di sisi hilir, misalnya pemasaran, menyediakan infrastruktur penyimpanan energi (storage) untuk masyarakat, dll. Dia sebut tiga BUMN ini perannya masing-masing sektor pertambangan, bagian midstream oleh Pertamina, dan PLN di bagian hilir atau pemasaran.
“Ini dilakukan melalui kerja sama tiga BUMN besar dengan aset besar. Ini dukungan pemerintah untuk industri motor listrik dan baterai. Produk masa kini dan masa depan,” ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, (15/10/2020).
Dia katakan, PLN sudah berdiskusi panjang mengenai rencana pembangunan pabrik baterai ini. Saat ini konsultan tengah dilibatkan mengkaji prospek bisnis ke depan. Akan dipilih 2 investor yang akan masuk untuk bekerja sama dengan kita.
“Harus pilih (calon mitra) bagus, melihat ke belakang bagaimana, kan kalau mau kawin harus lihat bibit, bebet, dan bobot. Kita tugaskan salah satu konsultan secara bersama, melihat mana yang pas untuk kita, jangan sampai kita kawin ada apa-apa di belakang, itu yang kita lihat ke depan,” jelasnya.
Dari ketiga BUMN patungan ini, Bob menyebut besaran kepemilikan saham (share) masing-masing perusahaan, porsinya sama. Namun, Indonesia akan jadi pemegang saham mayoritas keseluruhan bila nanti bermitra dengan perusahaan asing. Jadi, perusahaan Holding Battery ini milik bangsa Indonesia.
“Harusnya equal (besaran saham), ini punya bangsa Indonesia, tiga ini equal dan harus miliki saham yang lebih besar daripada total keseluruhan saham. Majority ada pada bangsa Indonesia dan jangan lupa juga usaha 100% milik Indonesia,” ungkapnya.
Dampaknya, akan menekan ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak (BBM) karena akan bertransisi ke listrik. Industri mobil listrik dalam negeri akan berkembang. “Industri di dalam negeri, komponen dalam negeri, ini menghemat devisa,” paparnya.
Terkait rencana pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik, Kemen-BUMN menyebut 2 perusahaan kakap dunia, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korsel merupakan produsen baterai EV untuk kendaraan listrik terbesar dunia, berminat masuk proyek bernilai US$ 20 miliar atau Rp 296 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$) ini.
“Ini angin segar,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (14/10/20). Dia mengatakan usaha Indonesia yang kaya tambang berlimpah untuk hilirisasi industri mineral dan batu bara langsung direspons bagus dari investor asing. Ini bukti kebijakan Indonesia sudah tepat.
“Dengan kehadiran investasi luar negeri untuk menunjang program nasional di industri ini, maka saya yakin aspek keberlanjutan terus berkembang dan kita makin kuat berdaya saing untuk mendukung ketahanan energi bagi Indonesia,” ujar pendiri Mahaka Media ini.
(wia; Anisatul Umah;   Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/news/20201015122008-4-194551/3-bumn-bentuk-holding-indonesia-battery-ini-peran-pln)-FatchurR *