(cnnindonesia.com)-Hoax gak ada habis habisnya. Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan video tentang puluhan santri di Jember, pingsan setelah di Vaksin Covid-19 buatan Sinovac adalah konten menyesatkan. Satgas menyatakan narasi di video itu tak sesuai dengan video yang diunggah.
“Faktanya, dalam video dinyatakan puluhan santri pondok pesantren di Kecamatan Jenggawah Jember pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri pada 27/2/2018,” kutip Satgas di laman resmi, (20/1).
Berdasar hasil pemeriksaan, Satgas menemukan video itu beredar di FB. Postingan yang diunggah pada 13/1/ 2021 ini telah mendapatkan sejumlah komentar dan telah dibagikan oleh pengguna Facebook lain.
Setelah ditelusuri, Satgas menyebut peristiwa dalam video itu terjadi jauh sebelum muncul Covid-19. Video ditemukan di kanal Youtube Jember 1Tv pada 28/2/2018, dengan judul ‘Puluhan Santri Pingsan Usai Imunisasi Difteri’.
“Dalam keterangannya, disebutkan puluhan santri di pondok pesantren Pondok Pesantren Madinatul Ulum di Kecamatan Jenggawah itu pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri,” kata Satgas.
Pihak Pondok Pesantren Madinatul Ulum telah mengeluarkan surat edaran mengenai video itu. Mereka menegaskan video itu vaksinasi difteri oleh Puskesmas Jenggawah, pada tanggal 28/2/2018. “Tidak benar jika video itu dihubungkan dengan vaksinasi COVID-19 yang marak akhir-akhir ini,” kata pihak ponpes dalam surat edaran.
Ponpes juga menyampaikan kondisi terkini seluruh santri sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Seluruh kegiatan dan aktivitas di lingkungan dilakukan dengan mengikuti protokol Covid-19. Terkait hal itu, pihak ponsel memohon semua pihak tidak memancing ketakutan dan kegaduhan dengan kembali menyebarluaskan video itu.
“Dengan demikian klaim vaksin Sinovac memakan korban santri di Jember dengan video yang dibagikan adalah tidak benar karena video tersebut merupakan video vaksinasi Difteri 3 tahun lalu. Sehingga klaim tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan,” kata Satgas.
(jps/DL; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210120183009-192-596315/puluhan-santri-pingsan-disuntik-vaksin-corona-sinovac-hoaks)-FatchurR *
