Instrospeksi-Resolusi dan Aksi Untuk Perbaikan Berkelanjutan
(Kontributor : Suradi-P2Tel Tangerang Selatan)-Arti Instrospeki atau Muhasabah.
Introspeksi diri adalah cara berpikir seseorang mengamati dan merenungkan berbagai aspek diri dan keberadaan diri. Introspeksi diri bermanfaat untuk kesehatan mental dan kesejahteraan diri.
Introspeksi diri atau mengenal diri sendiri merupakan hal yang bisa menakutkan dan menyenangkan. Dengan muhasabah diri, perbuatan baik pada masa lalu bisa ditingkatkan pada masa depan, baik kualitasnya maupun kuantitasnya.
Dengan muhasabah, perbuatan buruk pada masa lalu tidak perlu diulangi pada masa yang akan datang. Maka dengan muhasabah, hari esok kita akan lebih baik, di dunia juga di akhirat.
Bergulirnya waktu.
Waktu terus bergulir dan berputar mengantarkan kita lebih dekat pada hari perjumpaan kembali dengan Allah. Adanya fenomena “pulang kampung” sebenarnya menjadi sebuah refleksi dan mensiratkan bahwa setiap manusia sebenarnya memiliki kecenderungan untuk kembali pada tempat asalnya.
Lebih dalam lagi adalah kembali kepada Penciptanya yang selama ini telah membimbingnya hidup di dunia dengan segala potensi dan fasilitas yang disediakan baik piranti hardware dan software maupun brainware.
Manfaat Instrospeksi atau Muhasabah.
Muhasabah diri penting untuk dilakukan seseorang. Paling tidak ada 3 manfaat dari muhasabah diri dengan bergantinya waktu dalam satuan waktu tertentu terutama bergantinya tahun.
Pertama adalah sebagai media dan wahana untuk mengevaluasi diri.
Kedua adalah resolusi untuk bermawas diri, komitmen diri dan tetap bersyukur). Ketiga adalah lakukan aksi.
Dari ketiga manfaat tersebut mengkristal dalam proses yang menghasilkan output dan outcome untuk perbaikan secara berkelanjutan.
Pertama sebagai media dan wahana evaluasi diri.
Dalam sebuah perjalanan dan perjuangan kehidupan ini mari kita menyempatkan diri untuk berhenti sejenak, istirahat sejenak dan berkontemplasi sejenak untuk mengumpulkan kembali semangat dan tenaga (recharge) guna melanjutkan perjalanan dan tetap sustainable growth yang dalam bahwa Arab disebut dengan muhasabah.
Tetap dan terus berkarya untuk anggota.
Bagi kita yang mengemban amanah menjadi pengurus P2Tel seperti Pengurus Cabang P2Tel Tangerang Selatan yang berperan dan berkontribusi sebagai pelayan anggota maka evaluasi diri bisa diaktualisasikan dengan mengukur sejauhmana pencapaian kinerja kita, apa saja yang menjadi lesson learnt dan value creation, program kerja apa saja yang masih on going process dan program kerja apa saja ke depan.
In syaa Allah dengan spirit “Persaudaraan, Kebersamaan dan Saling Peduli” maka dengan mengharap ridho Allah, rasa percaya diri dan optimis hadapi tantangan menjadi peluang untuk perbaikan dan pengembangan yang lebih baik lagi. Telkom Jaya. P2Tel Sejahtera. Tangsel Rumah kita.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda :
Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.”
Dalam Al-Qur’an Allah mengingatkan pentingnya melakukan introspeksi diri dengan melihat apa yang telah kita lakukan pada masa lalu untuk mengahadapi masa depan ( Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18) :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Kedua adalah membuat resolusi. Dalam resolusi ini penting kita melakukan momentum mawas diri. Diibaratkan ketika kita pernah memiliki pengalaman melewati jalan yang penuh lika-liku, maka kita bisa lebih berhati-hati ketika akan melewatinya lagi.
Mawas diri akan mampu menyelamatkan kita tidak terjerumus ke jurang yang dalam. Selain itu penting untuk memperkuat komitmen diri.
Setiap orang pasti memiliki kesalahan.
Oleh karenanya, introspeksi diri menjadi waktu berkomitmen diri untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu. Buanglah masa lalu yang negative sebagai sebuah kenangan dan pembelajaran, lakukan hal positif hari ini sebagai realita atau kenyaatan dan songsong hari yang akan datang sebagai pengharapan yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Setelah mawas diri dan berkomitmen diri diiring dengan spirit tetap bersyukur kepada Allah dan tahu diri. Disadari bahwa keberadaan kita sampai dengan saat ini tidak terlepas dari nikmat-nikmat yang Allah karuniakan terutama nikmat iman dan nikmat Islam serta 2 nikmat yang sering kita lalaikan yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan.
Oleh karena itu, introspeksi diri akan membawa kita mengingat nikmat Allah yang tak bisa dihitung satu persatu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7 :
Artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Ketiga adalah lakukan aksi. Setelah mendapatkan resolusi maka jangan menunda-nunda waktu dan kesempatan berharga ini untuk segera mengambil langkah pemberani beraksi mendorong dan merajut pikiran, satukan langkah sebagai aktualisasi resolusi.
Terutama melakukan hal-hal yang berkaitan dengan “menghadirkan” Allah dalam setiap langkah kehidupan ini. Mulai berani, mulai dari yang kecil, mulai diri ini dan mulai saat ini.
Perbaikan berkelanjutan.
Ketika atau di saat melakukan aksi yakinlah bahwa Allah memberikan kita potensi dan fasilitas terbaik serta Dia juga tidak pernah melepaskan diri kita dari kamera pengawasan-Nya. Jangan takut, ada Allah untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.
Upaya memperbaiki diri secara berkalanjutan ini akan mampu melihat kelebihan dan kekurangan diri yang kemudian harus diperbaiki di masa yang akan datang.
Dengan memperbaiki diri, maka kualitas kehidupan akan lebih baik dan produktif dan waktu yang dilewati penuh dengan makna dan manfaat bagi diri dan orang lain serta kemaslahatan umat serta rahmatan lil alamin.
Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk yang terbaik dari Allah dan mampu mengkilas balik perjalanan tahun lalu untuk menjalani tahun yang akan datang yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Rasulullah mengajarkan kepada kita sebuah doa berikut ini.
“Wahai Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku bertemu dengan- Mu.” (Riwayat Thabrani).
Sebagai penutup ijinkan penulis berbagi pesan moral melalui pantun berikut ini.
Pake mobil kecil pergi wisata, bawa makanan kecil jangan sampe lupa.
Bila berhasil itu prestasi bersama, bila ada yang belum berhasil menjadi pembelajaran kita.
Indah nian bunga melati, warnanya memikat hati, tumbuh di taman sungguh menawan.
Mari kita berinstrospeksi diri, buat resolusi dan langkah aksi untuk perbaikan berkelanjutan.
(Suradi-31.12.2022)-FR