Di dunia seni, tarian merupakan salah satu ekspresi paling indah dan mendalam. Seni tari tidak hanya mengandalkan gerakan tubuh, tetapi juga memerlukan penghayatan dan emosi yang dalam.
Di balik setiap penari yang sukses, terdapat perjalanan panjang penuh dedikasi latihan keras, dan dukungan dari keluarga. Artikel ini mengangkat kisah perjalanan prestasi seorang anak dari seorang pensiunan Telkom yang mengabdikan hidupnya pada seni tari.
Awal Perjalanan
Astie Renita Oktaviani atau yang biasa dipanggil Astie, gadis muda yang lahir dari keluarga sederhana, tumbuh dengan kecintaan yang mendalam terhadap seni tari. Ibunya, seorang yang menyenangi seni selalu mengajarkan nilai-nilai seni dan keindahan gerak pada Astie sejak kecil.
Ayahnya seorang pensiunan Telkom, semangatnya dalam menginspirasi Astie untuk terus belajar dan berkembang tidak pernah pudar.
Dukungan Keluarga
Sebagai seorang anak pensiunan, Astie merasakan betul perjuangan kedua orang tuanya dalam menjadikannya menyenangi dunia tari. Ibunya sering berbagi cerita tentang betapa sulitnya berkarier dalam seni tari dan bagaimana ia harus bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan.
Dukungan dan pengajaran dari sang pelatih menjadi fondasi kuat bagi Astie. Setiap gerakan dan tarian yang dipelajarinya tidak hanya berdasarkan teknik, tetapi juga nilai-nilai budaya dan warisan yang diturunkan sang pelatih.
Perjalanan Menuju Prestasi
Sejak usia dini, tepatnya ketika kelas 2 SD Astie telah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam menari tarian tradisional. Dengan tekad yang kuat, ia mulai mengikuti berbagai kelas tari, baik tradisional maupun modern. Prestasi pertama yang diraihnya adalah ketika ia memenangkan Juara 1 Lomba Tari Kreasi Nusantara pada tahun 2021 di Jakarta Timur. Keberhasilan ini menjadi titik awal perjalanan prestasi Astie, antara lain:
- Juara 1 Lomba Tari Kreasi Nusantara
- Menari dalam penyambutan Jendral Militer AS (Tamu Negara)ke Mabes TNI
- Juara 2 Traditional Dance Competition
- Juara 1 Lomba Tari Kreasi Daerah Nusantara tingkat Nasional
- Juara 2 Lomba Tari Kreasi Nusantara tingkat Bekasi
- Juara Umum & 1 Lomba Tari Kreasi Nusantara tingkat Bekasi
- Juara 4 Traditional Dance Competition
- Juara 2 Pasanggiri Jaipong se-Jawa Barat
Seiring berjalannya waktu, prestasi Astie semakin diakui oleh banyak pihak. Disamping prestasi yang telah ditorehnya, Astie dan tim tarinya kerap diminta tampil di suatu event antar lain: Menjadi salah satu Penari Asli “Ronggeng Beken”, event Sepeda Ontel di CFD Bekasi bersama Plt.
Walkot Kota Bekasi, event Family Ghatering, event Grand Launching Jersey Parsipasi dan Festival Budaya Kranggan. Nama Astie mulai dikenal sebagai salah satu penari muda berbakat.
Selain prestasinya di atas panggung, Astie juga aktif dan berprestasi di sekolahnya. Ia pernah mengikuti lomba di SMP 11 Bekasi, dan meraih juara 1 Tari Kreasi saat mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh SMA PGRI 1 Bekasi.
Ia ingin menjadi seorang penari untuk melestarikan budaya dan menginspirasi kepada generasi berikutnya, karena hal itulah kini ia menerima sebagai pengajar tari di SMP 11 Bekasi.
Dia juga ingin tetap menjunjung prestasi dan nama sanggarnya yaitu Sanggar Tari Kreasi Puspita Bekasi (Pelatih sekaligus Pemilik Sanggar yaitu Ibu Helen Puspita Sari, S.Pd.I), dimana ia selama ini mengasah terus keahliannya dibidang seni tari.
Perjalanan prestasi seorang anak pensiunan Telkom di bidang tari menari adalah kisah tentang dedikasi, kerja keras, dan dukungan keluarga.
Astie adalah contoh nyata bagaimana warisan budaya dan semangat dari orang tua dapat membentuk dan menginspirasi generasi berikutnya untuk mencapai prestasi gemilang. Dengan prestasi yang telah diraih, Astie tidak hanya mengharumkan nama keluarganya, tetapi juga membawa kebanggaan bagi bangsa dan negara.
Dan semoga artikel ini mampu menginspirasi rekan-rekan pensiunan…….. tetap semangat, pasti bisa!Top of Form
Bottom of Form
(Troi Anderson – P2TEL Bekasi Timur)-FR*
