Psikologi

Piala dunia 2022 di Qatar

Sepakbola merupakan olahraga, bisnis dan martabat dan kejayaan bangsa. FIFA telah menetapkan Piala Dunia 2022 di Qatar (capital city: Doha). (Penetapan) Piala Dunia 2022 di Qatar mungkin suatu kesalahan? (mari kita simak).

 

Piala Dunia biasa diselenggarakan bulan Juni-Juli. DI Qatar pada bulan itu temperatur mencapai 45degC. Panas sekali bagi pemain & penonton. Nah, ada ide-gampang, jadwal pertandingan digeser ke bulan Nop-Dec (musim dingin di Europe), dengan perhitungan cuaca & temperatur nyaman bagi pemain & penonton.

 

Pergesaran jadwal itu akan mengganggu jadwal kompetisi domestik (Liga-liga nasional) dan kompetisi regional (mis. Liga Champion) di berbagai negara Europa & Latin America (total 2milyard penonton), sekaligus harus geser jadwal kompetisi divisi satu & dua, termasuk kompetisi amatir, dst, tentu di-ikuti penyesuaian jadwal transfer pemain antar Clubs. Perubahan jadwal akan bikin heboh dan sulit bagi semua kegiatan olahraga & terutama berkaitan komersialisasi dan pemain. Padahal, denyut & jantung olahraga bolasepak adalah komersialisasi & duit. Gimana? (sulit)

 

Seandainya, Piala Dunia 2022 digeser ke Nop-Dec – akan berdekatan dg penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin dan bberapa Winter’s sport events, berarti “bentrokan” (sport event conflicts). Komersialisasi Piala Dunia dan Winter’s sport event saling-terganggu (=berebut sponsor & duit). Gimana? (sulit)

 

Ada berbagai ide-ide-edan(?), bagaimana – tanpa merubah jadwal semula – (a): stadion dikondisikan temperatur & sirkulasi udaranya? Ajubilah-mahalnya. Atau, (b): Pertandingan pembukaan dan penutupan saja diselenggarakan di Doha-Qatar, pertandingan2 lain di-negara lain (yg cuaca & temp nyaman). (c): Batal’in aja Piala Dunia 2022 di Qatar dan dipindah ke negara lain(mana?). Sejauh saya tahu belum ada solusi yg win-win utk pemain, permainan, kompetisi domestik & regional, dan komersialisasi. Gimana? (sulit)

 

Ketua FIFA, Sepp Blater, merasa membuat kekeliruan menetapkan Piala Dunia 2022 di Qatar. Bisa jadi, event ini hanya di-ikuti beberapa negara saja, sekaligus jadi peluang-juara bagi negara lain (yang pemainnya tahan panas), bukan? Misalnya, Arab Saudi, Bahrain, Irak, Iran, Venezuela, Nigeria, Timor-Leste, etc. Salam, (ThW)-FR

 

 

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close