Kesehatan

Waspadai konsumsi garam berlebih pada anak

Penyakit di AS atau Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menemukan 90% anak-anak kelebihan kosumsi garam. Mereka rata2 kosumsi lebih dari 1.000 mg natrium/hari. Padahal, anak usia 1-3 tahun harusnya tidak lebih dari 1.000 mg natrium atau sodium/hari, anak usia 4-8 tak lebih dari 1.200 mg dan anak2 usia 9-18 tahun harusnya kurang dari 1.500 mg.

Pada orang dewasa sendiri, seharusnya tak lebih dari 2000 miligram natrium/sodium per hari. Sebanyak 2000 miligram sama dengan 5 gram atau 1 sendok teh garam. Untuk anak-anak, tentunya kurang dari 1 sendok teh garam per hari.

Menurut laporan CDC, kelebihan garam menyebabkan 1 dari 6 anak-anak usia 8- 17 berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Bahayanya, gangguanini menyebabkan penyakit kronik, seperti jantung, stroke hingga gagal ginjal di kemudian hari.

Makanan bernatrium tinggi yang biasanya tinggi kalori dan lemak, akhirnya membuat anak lebih berisiko kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas. Dokter Dyan Hes, Direktur Medis dan Anak-anak dari Gramercy Pediatrics di New York City mengatakan, banyak orangtua yang tak sadar jika anaknya telah kosumsi garam berlebih.

“Saya berpikir bahwa orangtua tidak sengaja memberikan anak-anak mereka garam. Mereka hanya tidak menyadari berapa banyak garam yang ada dalam makanan,” kata Hes.

Kandungan garam tinggi, banyak ditemukan di makanan olahan dan kemasan. Kebanyakan orangtua tidak menyadari hal itu. Kosumsi garam yang tak terkendali juga bisa terjadi ketika anak-anak makan di restoran siap saji.

Kiat mengurangi asupan garam pada anak
Membatasi kosumsi garam sejak dini tentunya akan bermanfaat di kemudian hari. Saat dewasa, anak akhirnya telah terbiasa kosumsi makanan yang tidak tinggi garam, seperti makanan yang asin.

Peran orangtua sangat penting agar anak-anak tidak kelebihan garam. Beberapa cara yang membantu, yaitu biasakan anak untuk kosumsi buah-buahan dan sayuran setiap hari dan kurangi garam pada masakan Anda di rumah.

Makanan kurang garam sering dinilai kurang lezat. Untuk mensiasatinya, tambahkan bumbu dari rempah-rempah alami untuk cita rasanya. Lambat laun, anak hingga dewasa akan terbiasa dengan rasa makanan yang kurang garam.
Ortu harus pandai membaca label makanan kemasan. Perhatikan berapa banyak kandungan natrium. Pada makanan yang berlabel pun “organik”, “alami”, “bebas gluten” , “rendah lemak” , atau “bebas lemak” sekalipun. (Dian Maharani; Bestari Kumala Dewi; foxnews dan http://health.kompas.com/read/2015/06/29/160600723/Waspadai.Konsumsi.Garam.Berlebih.pada.Anak)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close