Memuliakan Anak Yatim (TA 106)
Saat pengikut Islam di kota Mekah mulai banyak, ternyata bukan saja kaum musyrikin yang mulai gerah, namun pengikut Islam ada juga yang belum mantap hatinya untuk terbuka menyatakan keislamannya. Bila ia ada diantara kaum muslim, ia mengerjakan shalat.
Namun bila tidak ada kaum muslim, ia meninggalkan shalat. Allah kemudian menurunkan surat Al-Maun, “Tahukah kamu yang mendustakan agama? Dia yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Celakalah bagi orang2 yang shalat, (yaitu) orang2 : Yang lalai dari shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan (menolong) barang berguna.” (QS Al-Maun 107:1-3)
Pada saat ini ada orang yang shalat hanya untuk tampak sholat saja. Ia rajin sholat Jum’at dan sholat Hari Raya, namun dalam kesendiriannya ia meninggalkan shalat. Dalam surat ini Allah juga mencela orang yang menghardik anak yatim serta tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Surat ini menguatkan firman Allah yang turun sebelumnya, surat Al Fajr, “Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin…” (QS Al-Fajr 89:17-18)
Ada beberapa pesan yang tersirat dalam kedua surat itu, antara lain,
Pertama, Allah memerintahkan bukan sekedar memberi makan orang miskin. Lebih dari itu. Allah meminta mengajak dan menganjurkan orang lain juga memberi makan orang miskin. Jadi pemberantasan kemiskinan harus dilakukan bersama-sama.
Kedua, perintah Allah tidak cukup hanya menyantuni anak yatim, tapi juga memuliakannya. Luas makna dari kata memuliakan, tukrimun, bukan hanya menghormati hak mereka juga setidaknya perlakuan yang baik kepada mereka.
Ketiga, tidak disebutkan kaum miskin dan anak yatim dari golongan mana, jadi kepada semua anak yatim dan orang miskin dari semua golongan, termasuk golongan yang bukan pemeluk agama Islam.
Keempat, seruan ini ditujukan ke semua orang, bukan hanya kepada orang2 yang beriman saja. Sehingga pemberantasan kemiskinan dan memuliakan anak Yatim adalah tanggung jawab kita semua. Islam hendaknya betul-betul rahmat bagi semua umat. Masya Allah. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR