Pengalaman Anggota

Mahoni (BT 112)

Di sepotong jalan aspal kecil, di desa Plumbon Tempel, kini pemandangannya mirip suasana musim gugur di Harelbecke (kota kecil di belahan barat Belgia). Jalan2 kecil pada musim itu dipenuhi daun2 kering warna kuning kecoklatan, aspalnya yang hitam nyaris tidak kelihatan tertutup daun.

 

Deretan rumah yang menghadap hamparan sawah di Plumbon berjajar pohon2 mahoni tinggi lurus menjulang. Daunnya meranggas menyisakan batang dan ranting serta buahnya yang berkulit keras mirip kapsul cukup berbahaya bila jatuh tepat di kepala.

Namun adakalanya buah Swietenia macrophylla atau dikenal dengan Mahogany ini tua dan kering dipucuk pohon yang tinggi, kulitnya yang keras merekah (mletek, Jawa) dan menaburkan bijinya satu persatu. Biji ini tertutup kulit biji yang lunak dan bentuknya lancip kebawah.

 

pohon mahoniDan memiliki sayap tunggal tipis menyamping, sehingga saat jatuh dari ketinggian berputar seperti baling2. Anak2 sekolah yang berjalan dibawahnya, berhenti sejenak mengamati dengan takjub, biji berputar pelahan jatuh ketanah. Sayap baling2 ini memungkinkan biji mahoni tertiup angin menyebar jauh dari pohon induknya.

Kayu Mahoni bermutu tinggi, berwarna kemerahan bila sudah lama mengering, padat dan kuat. Banyak ditanam sebagai peneduh jalan. Di Bandung pohon-pohon Mahoni raksasa berjajar sepanjang jalan Cipaganti, perlu lengan dua orang dewasa untuk mengitari lingkaran batangnya.

 

Juga di tanam di jalan-jalan dibelakang Rumah Sakit Boromeus. Seorang sahabat yang tinggal disana gemar menyemai bibitnya dalam polybag kecil dan dibagi-bagikan ke semua yang memerlukan. Baik hati benar dia. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close